REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor terpilih Bima Arya telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi -Ma'ruf Amin. Pernyataan tersebut pertama kali disebut Bima ketika mengisi acara "Berani Bersuara Untuk Indonesia Maju" Jumat lalu. Karena dukungan tersebut, Bima dianggap membelot dari PAN karena melupakan kepentingan partainya.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengaku akan memperjuangkan haknya jika dipecat dari PAN. Ia akan berjuang lewat Mahkamah Partai meski semua konsekuensi akan ditanggungnya.
Bima pun sudah bertemu dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan dan menjelaskan mengenai pendiriannya. Ia menyerahkan seluruhnya kepada partai mengenai kebijakan dan kelanjutannya.
“Saya ikut mendirikan PAN jadi saya tidak akan meninggalkan PAN, saya akan tetap berjuang di PAN,” ucapnya, Kamis (17/4)
Ia menambahkan pertemuan dengan Ketum PAN dua hari yang lalu tersebut sebagai penjelasan lanjutan terkait pendirian untuk mendukung Jokowi. Menurutnya, partai PAN sudah bergeser dari platform awalnya.
“Ketum mendengarkan semua penjelasan saya dan menyampaikan ini masih fokus kepada penghitungan saksi. Jadi mungkin nanti setelah pilpres,” ujar Bima, .
Sebelumnya Bima Arya mengatakan, dukungannya kepada Jokowi tidak ada sangkut paut apapun dengan jabatan menteri. Ia menegaskan, yang menjadi mimpi terbesarnya adalah tetap di Bogor dan membangun infrastruktur dan transportasi.