Selasa 16 Apr 2019 21:52 WIB

Erick Thohir Harap Pemungutan Suara Berlangsung Damai

Erick Thohir mengingingkan pesta demokrasi berlangsung tanpa intimidasi.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir berharap proses pemungutan suara Pemilu berlangsung dengan dama, serta berjalan dengan baik dan profesional. Dia juga menginginkan agar pesta demokrasi lima tahunan itu berlangsung transparan serta tanpa intimidasi-intimidasi di lapangan.

Erick optimistis tidak akan ada intimidasi-intimidasi yang akan dilakukan kepada para pemilih. Ia meminta masyarakat untuk percaya kepada TNI dan Polri dalam melindungi warga negaranya saat menyurkan suara mereka.

Baca Juga

"Tapi kami mengingatkan hari ini, kalau pun ada intimidasi itu semua ada aturannya. Ada yang dua tahun karena itu adalah hak dari warga negara," kata Erick di Jakarta, Selasa (16/4). 

Pada kesempatan tersebut, Erick juga merespons sejumlah permasalahan terkait Pemilu. Mulai dari proses pemungutan suara di luar negeri, politik uang atau money politic, dan kinerja KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara pemilu. 

Terkait pemungutan suara di luar negeri, pemilik Republika ini mengatakan, hak pilih merupakan hak dari seseorang anak bangsa yang dilindungi undang-undang. Karena itu, Erick berharap, kejadian serupa tidak terulang dalam proses pencoblosan di dalam negeri.

"Kami juga melihat bahwa jelas peraturannya bahwa hak pilih itu harus dihormati dan mereka diberi kesempatan mendaftar sampai pukul 13.00 dan harus diselesaikan sampai mereka menyelesaikan hak pilihnya," kata Erick. 

Pada kesempatan itu, pengusaha muda Indonesia ini kembali mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dia mengimbau warga untuk tidak ragu dan khawatir untuk datang ke TPS.

Terkait politik uang, Erick mengatakan, pemilu yang melibatkan praktik tersebut merupakan sebuah kasus kejahatan terhadap demokrasi. Ia mengatakan politik uang tidak boleh ditoleransi karena hal ini sangat mengganggu.

Terakhir, dia mengapresiasi hasil kerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah menjaga agar pemilu berjalan dengan baik. Dia juga memuji kerja keras TNI-Polri yang telah menjaga keamanan pemilihan mengingat Indonesia menjadi contoh demokrasi dari banyak negara di dunia.

Tim saksi Jokowi-Ma'ruf

photo
Wakil Direktur Saksi TKN, Lukman Edy. (Republika)

Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Saksi TKN Lukman Edy mengatakan, tim pemenangan pasangan calon (paslon) 01 telah mempersiapkan dua hal terkait proses pemungutan suara. TKN, dia mengatakan, telah meluncurkan aplikasi saksi bernama Jamin Saksi yang bisa di unduh di google play.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, aplikasi itu sengaja disiapkan sebagai salah satu infrastruktur yang kami siapkan untuk para saksi-saksi kubu 01 di seluruh Indonesia. "Kedua kami juga merilis kepada saksi-saksi kami SMS Center di 90101 dalam rangka untuk memberikan jaminan suara 01 itu bisa terkawal dengan baik," katanya.

Lukman mengatakan, SMS center itu juga diadakan sekaligus mengawal agar hasil pemilihan presiden itu bisa segera didapatkan dan direkap. TKN, dia melanjutkan, juga telah menyiapkan infrastruktur exit poll agar hasil pemungutan suara bisa segera disampaikan kepada publik bersamaan dengan quick count yang akan disiarkan lembaga-lembaga survei.

"Mudah-mudahan tanggal 17 malam kami sudah bisa rilis hasil real count ini yang sedang dipersiapkan direktorat saksi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement