REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua Badan Pemenangan Pemilu (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso mengajak semua pihak menjaga kerukunan sebagai sebuah keluarga bangsa. Pelaksanaan pemilu harus berjalan dengan luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan jurdil (jujur adil).

Priyo mengatakan ini pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan pilpres dan pileg secara serentak. Proses ini, menurutnya, membuat biaya politik cukup mahal. Selama kampanye, lanjutnya, bangsa ini seakan terbelah dengan gesekan sosial yang menganga.

"Masa kampanye kali ini terlalu panjang dan melelahkan, ke depan harus ada koreksi," kata Priyo dalam pesan whatsapp kepada republika.co.id, Selasa (16/4).

Dalam kondisi sekarang ini, Priyo menyerukan kedamaian dan kesejukan. Menurutnya, bangsa ini punya pengalaman panjang dan kedewasaan dalam berdemokrasi.

"Kuncinya adalah harus ada jaminan pelaksanaan pemilu yang luber dan jurdil. Harus dihindari gelagat atau modus kecurangan sistematis.

Penyelenggara pemilu dan alat-alat negara, kata dia, harus dijamin netral dan tidak memihak. "Oknum aparat kepolisian yang sebelumnya sempat terberitakan agak minor, betul-betul harus menjaga performancenya yang netral dan memayungi semua," papar Sekjen Partai Berkarya tersebut .

Priyo mengatakan harus mengingatkan masalah ini, karena secara sosial dan politik masalah ini beresiko tinggi. Hal itu bisa menjadi pelatuk ketidakpuasan umum. Semua pihak perlu menjaga suasana kerukunan sebagai keluarga sebuah bangsa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika