REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi milenial diimbau untuk menyalurkan suara mereka dalam Pemilu 2019 dan tidak golput. Rutinitas lima tahun sekali harus disambut dengan kegembiraan dan memperkuat persaudaraan meski beda pilihan.
Imbauan ini disampaikan Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Asrorun Niam Sholeh, saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Kesadaran Partisipasi Politik dan Kepemimpinan Pemuda dengan tema “ Generasi Milenial; Kepemimpinan Pemuda, Partisipasi Politik, dan Perebutan Suara” di Jakarta, Selasa (16/4).
“Generasi milenial ini bisa dikatakan sebagai generasi rasional dan optimis. Jangan sampai generasi milenial golput. Golput tidak menjadi solusi untuk Indonesia yang lebih baik,”kata dia.
Justru, menurut dia, generasi milenial harus optimis dengan berpartisipasi aktif dan sadar politik untuk menyiapkan diri sebagai estafet kepemimpinan bangsa Indonesia kedepan. Insya Allah Indonesia akan tetap jaya bersama generasi milenial yang optimis.
Pegiat media sosial, sumantri juga menyerukan agar generasi milenial jangan golput dan menentukan pilihan di pemilu. Jika para pemimpin yang terpilih punya integritas dan dedikasi pasti akan berdampak pada kebijakan-kebijakan yang berpihak pada masyarakat.
“Satu suara generasi milenial sangat penting. Jangan sampai golput dan salah pilih. Dengan memilih wakil yang tepat insyallah akan berdampak besar ke depannya” ujarnya.
Mantri mengingatkan kepada generasi milenial tentang pentingnya literasi politik. Jangan menganggap politik sepenuhnya kotor. Ingat semua kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan sampai ekonomi diambil lewat keputusan politik. “Untuk itu lihatlah politik dengan kacamata positif,” tutur dia.
Ketua panitia, Muhammad Alif Ridwan, mengatakan kegiatan ini sengaja dilaksanakan untuk edukasi sekaligus upaya peningkatan partisipasi politik bagi generasi milenial. “Kesadaran dengan rasa memiliki bangsa Indonesia salah satunya dengan berpartisipasi aktif dalam politik,” kata dia.