REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar doa bersama lintas agama dalam rangka menyambut pemilihan umum 2019. Acara itu dihelat di GOR Ahmad Yani Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (15/4) malam. Doa bersama diikuti ribuan prajurit dan aparatur sipil negara (ASN) TNI, baik Angkatan Udara, Angkatan Darat, maupun Angkatan Laut.
Doa bersama juga dihadiri masyarakat umum dari berbagai umat agama. Doa tersebut dimunajatkan dengan harapan, pemilu serentak pada Rabu (17/4) berlangsung tertib dan damai.
Turut hadir sejumlah petinggi TNI, seperti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Rangkaian doa bersama diawali tausiyah yang disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar. Setelah itu, doa dibacakan oleh para tokoh lintas agama secara bergantian.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menuturkan, tujuan doa bersama kali ini untuk memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa supaya TNI diberi kekuatan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) selama pelaksanaan Pemilu 2019.
“Kita memohon doa agar pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2019 dapat berlangsung dengan aman, damai, lancar, dan sukses,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, seperti dikutip rilis dari Pusat Penerangan TNI, Senin (15/4).
Dia menegaskan, dalam pelaksanaan Pemilu 2019, TNI tetap berkomitmen untuk netral. Selain itu, TNI tentunya tampil memberikan rasa aman kepada seluruh rakyat yang hendak menyalurkan hak pilih. “TNI hanyalah bagian dari rakyat, dan rakyat secara luaslah yang sesungguhnya menentukan keberhasilan Pemilu 2019,” katanya.
Hadi Tjahjanto mengingatkan agar semangat persatuan dan kesatuan TNI bersama masyarakat yang hadir pada acara tersebut menjadi persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia. “Semoga Pemilu 2019 dapat menjadi inspirasi dunia internasional, tentang pembangunan politik dan kedewasaan berdemokrasi masyarakat Indonesia. Jayalah NKRI, Jayalah Bangsa Indonesia,” katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika