Selasa 16 Apr 2019 01:42 WIB

Saraswati Yakin 9 Proyek Anies Perhatikan Disabilitas

Rahayu Saraswati yakin pembangunan infrastruktur yang digagas Anies ramah disabilitas

Anggota DPR RI Rahayu Saraswati berjabat tangan dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto
Anggota DPR RI Rahayu Saraswati berjabat tangan dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta mengusulkan rancangan anggaran pembangunan sejumlah infrastruktur senilai Rp 571 triliun. Anggota DPR RI Rahayu Saraswati menyakini dan berharap pembangunan sejumlah infrastruktur itu nantinya akan ramah disabilitas dan lingkungan hidup.

"Saya yakin pak Anies sudah memasukan standar pelayanan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bagi penyandang disabilitas dalam rencana pembangunan sejumlah infrastruktur tersebut," ujarnya berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (15/4)

Saraswati juga menyakini dalam waktu dekat Raperda tentang Perlindungan Disabilitas akan segera terwujud di DKI Jakarta. Perda itu untuk memperkuat kewajiban pembangunan infrastruktur nantinya yang ramah disabilitas. 

"Perda itu juga dibutuhkan untuk alokasi pekerja buat teman-teman disabilitas," tambahnya.

Saraswati juga berharap pembangunan infrastruktur tersebut nantinya akan ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga dapat dinikmati generasi mendatang.

Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam pembangunan  infrastruktur adalah ketersediaan ruang publik, bangunan hijau yang hemat air dan energi serta integrasi pengelolaan limbah dan sampah.

"Ruang publik untuk interaksi juga pasti sudah dipikirkan pak Gubernur. Termasuk dampak ekonomi dan sosial pada masyarakat," tambahnya.

Sebanyak 9 proyek besar diajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada pemerintah pusat. Proyek tersebut antara lain, Pengembangan jaringan rel kereta moda raya terpadu (MRT) menjadi 223 kilometer senilai Rp 214 triliun. Pengembangan jaringan rel kereta light rail transit (LRT) menjadi 116 kilometer senilai Rp 60 triliun.

Selanjutnya pengembangan panjang rute Transjakarta menjadi 2.149 kilometer senilai Rp 10 triliun, pembangunan jaringan rel elevated looplinesepanjang 27 kilometer senilai Rp 27 triliun. Kemudian penyediaan permukiman hingga 600 ribu unit (fasilitas pembiayaan 30 persen) senilai Rp 90 triliun.

Berikutnya peningkatan cakupan air bersih hingga 100 persen penduduk DKI senilai Rp 27 triliun. Peningkatan cakupan jaringan air limbah hingga 81 persen penduduk DKI senilai Rp 69 triliun. Revitalisasi angkot (first and last mile transport) hingga 20.000 unit senilai Rp 4 triliun. Terakhir,  pengendalian banjir dan penambahan pasokan air senilai Rp 70 triliun.

Anies Baswedan mengatakan sejak awal pihaknya berencana memanfaatkan investasi dari swasta untuk mendanai proyek ini. "Justru kami melihat ini adalah rencana pembangunannya, lalu opsi pendanaannya kami sedang bicarakan. Nanti sesudah fix setiap aspek, kami akan beritahukan," ujar Anies beberapa waktu lalu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement