Selasa 16 Apr 2019 03:07 WIB

Tips Move on dan Tetap Rukun Pascapemilu

Move on bagi yang menang adalah secepat mungkin bekerja merealisasikan janji-janji.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Dwi Murdaningsih
Pencoblosan di Pemilu 2019 (ilustrasi)
Foto: republika
Pencoblosan di Pemilu 2019 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Masyarakat terutama pendukung dan tim kampanye diharapkan dapat kembali bangkit membangun kebersamaan pasca Pemilihan Umum yang berlangsung pada 17 April nanti. Karenanya perang tagar di media sosial diharapkan berganti menjadi hal-hal yang membangun untuk mempersatukan masyarakat.

Pengamat media sosial dari Institut Media Sosial dan Diplomasi, Hariqo Wibawa Satria mengatakan terdapat beberapa tips agar masyarakat terutama pendukung hingga tim kampanye para peserta Pemilu dapat move on atau bangkit kembali terutama untuk menebar persatuan.

“Jika saat kampanye mereka sukses membuat tagar yang menjelekkan salah satu capres hingga menjadi trending topik di dunia, maka setelah pilpres, seharusnya mereka juga mampu mampu membuat trending topik yang membela kepentingan nasional Indonesia,” ucap Hariqo dalam pers rilis yang diterima Republika.co.id.

Menurut Hariqo ada beberapa tips agar panasnya Pemilu tak berlarut-larut pasca pencoblosan. Hal pertama yang perlu dilakukan yakni melupakan janji-janji aneh yang disampaikan pendukung para peserta Pemilu. Semisal janji potong leher, potong telinga dan lainnya.

Masyarakat diharapkan lebih fokus menagih janji-janji kepada para peserta  Pemilu yang memenangi kontestasi itu. Hariqo juga mengingatkan agar masyarakat menghilangkan label negatif yang kerap disematkan pada masing-masing kubu dan pendukung peserta pemilu.

Kedua yakni menyampaikan konten-konten sejuk semisal ucapan selamat kepada pendukung  yang pilihannya memenangi Pemilu dan menjauhi konten yang memprovokasi. Ketiga menghormati pendukung yang pilihannya kalah dalam Pemilu.

Tips agar terciptanya kedamaian pasca pemilu yang keempat menurut Hariqo yakni dengan langkah aparat penegak hukum yang segera melakukan penindakan terhadap berbagai pelanggaran yang ditemukan dalam pemilu.

“Kelima move on bagi yang menang adalah secepat mungkin bekerja merealisasikan janji-janji, bukan memikirkan cara membalas dendam karena sakit hati di masa kampanye. Justru yang harus dilakukan merangkul semua golongan untuk merealisasikan janji-janji tersebut,” kata Hariqo.

Tips keenam menurut Hariqo yakni dengan para calon anggota legislatif (caleg) menyampaikan terimakasih pada masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat menyukseskan jalannya pemilu.

Tips terakhir yakni menyadari akan berharganya sebuah persatuan. Menurut Hariqo, masyarakat terutama pendukung harus mendahulukan kepentingan nasional dibanding kepentingan masing-masing kubu yang berkontestasi dalam Pemilu.

“Kepentingan nasional haruslah diatas kepentingan Jokowi-Maruf maupun Prabowo-Sandi. Renungi konten yang kita unggah di medsos, fitnah, hoaks yang kita buat dan sebarkan hanya menguntungkan sementara kandidat yang kita dukung, namun merugikan persatuan dan kesatuan bangsa untuk waktu yang lama,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement