Senin 15 Apr 2019 22:31 WIB

Masa Tenang, Aparat di Sukabumi Didorong Sukseskan Pemilu

Caranya dengan mengajak warga menyalurkan aspirasi sesuai dengan keyakinannya ke TPS.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas gabungan menertibkan APK peserta pemilu pada masa tenang (ilustrasi)
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Petugas gabungan menertibkan APK peserta pemilu pada masa tenang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi mendorong para aparat kelurahan untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu. Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di sela-sela melantik dan mengambil sumpah 48 pejabat atau pengawas setingkat eselon IV di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi, Senin (15/4).

Pejabat yang dilantik mulai dari lurah, sekretaris kelurahan hingga para kepala seksi di kelurahan. "Agenda terdekat untuk disukseskan adalah pelaksanaan pemilu," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Baca Juga

Para aparatur sipil negara (ASN) termasuk kelurahan diimbau menyukseskannya. Caranya dengan mengajak warga untuk menyalurkan aspirasi sesuai dengan keyakinannya ke TPS pada 17 April nanti.

Fahmi mengatakan, para aparat juga harus menjaga suasana yang kondusif di tengah masyarakat. Targetnya pelaksanaan pemilu dapat berjalan lancar dan tidak ada kendala.

Di sisi lain, Fahmi menambahkan, aparat yang baru dilantik harus segera beradaptasi dengan lingkunganya dan melakukan akselerasi percepatan pembangunan. Mereka harus melahirkan inovasi dalam pelayanan terbaik kepada warganya.

Untuk terwujudnya hal itu, Fahmi mengatakan, membutuhkan kesiapan aparatur wilayah atau perangkat sumber daya manusia (SDM) di wilayah. Meskipun belum semua kekosongan aparat di wilayah terisi namun kini minimal sudah 90 persen.

Lebih lanjut Fahmi menuturkan, aparat di wilayah dapat bersinergi dan berkoloborasi dengan staftnya dalam menyongsong dana kelurahan. Di mana camat berperan sebagai pengguna anggaran dan lurah kuasa pengguna anggaran. "Kita harus menjadi sebuah tim yang saling mengisi, memotivasi, membangun, menguatkan satu dengan yang lainya," kata Fahmi. Ia pun mengatakan,  aparatur itu harus menjadi problem solver bukan problem maker.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement