Senin 15 Apr 2019 18:49 WIB

Kemenhub Rencanakan Antisipasi Mudik

Pengelola jalan tol harus memecah arus kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah kendaraan melintas di bawah konstruksi pembangunan jalan tol layang (Elevated) di KM 14 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019).
Foto: Antara/Andi Firdaus
Sejumlah kendaraan melintas di bawah konstruksi pembangunan jalan tol layang (Elevated) di KM 14 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan Tol Layang Jakarta-Cikampek II belum selesai sehingga tidak bisa digunakan untuk musim mudik Idul Fitri tahun ini. Setelah kepastian hal tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan merencanakan antisipasi lalu lintas mudik tahun ini di Tol Jakarta-Cikampek.

"Kalau Tol Layang Jakarta-Cikampek tidak jadi artinya kita harus memecah arus kendaraan," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi kepada Republika.co.id, Senin (15/4). 

Baca Juga

Dia menjelaskan pemecahan arus lalu lintas tersebut harus dilakukan agar dapat mengantisipasi kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek setelah tol layang dipastikan tidak dapat dioperasionalkan. Budi mengatakan arus kendaraan yang harus dipecah terutama yang berasal dari Jakarta, Bogor, dan Tanjung Priok. 

Budi mengatakan semua arus kendaraan dari tituk krusial tersebut perlu dipecah sehingga tidak bertumpu pada Tol Jakarta-Cikampek saja. "Itu nanti perlu kita rumuskan sama-ama dulu mungkin nanti minggu depan kami rapat khusus dulu," tutur Budi. 

Dia menambahkan peda dasarnya pembahasan antisipasi arus mudik akan dimatangkan kembali pada pekan depan, terutama setelah kepastian Tol Layang Jakpek tidak bisa dioperasionalkan. Budi memaatikan semua pihak terkait akan membahas bagaimana untuk menyiapkan berbagai macam sarana dan metode yang akan dilakukan. 

"Korlantas Polri juga ditlantas polda dan beberapa kadishub kabupaten kota yang menurut pengamatan kita daerahnya akan perlu penanganan khusus. Misal jalur pantura, Cilegon, Brenes, kemudian Solo dan sebagainya," jelas Budi. 

Sebelumnya, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani saat ini sudah memutuskan kepastiaan penggunaan tol tersebut untuk musim mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini. “Kalau mudik Jakarta-Cikampek elevated tidak dipakai (untuk mudik Idul Fitri 2019),” kata Desi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/4).

Desi mengatakan untuk mudik tahun ini yang pasti sudah didukung dengan adanya Tol Trans Jawa yang sudah tersambung. Bahkan, kata Desi, Tol Trans Jawa tersebut sudah tersambung hingga Probolinggo.

Selain itu, Desi mengatakan persiapan mudik terhadap gerbang tol di Trans Jawa juga akan dipersiapkan. “Kita periksa semua gerbang-gerbangnya cuma sedikit di Kalikangkung, Banyumanik, Warunggunung Gerbang itu Cuma di Kali Kangkung, Banyu Manik, Warung Gunung, hingga sampai ujung Probolinggo,” jelas Desi.

Desi menegaskan semua gerbang tersebut akan periksa kapasitasnya terkait lalu lintasnya semenjak tol dibuka selama tiga bulan terakhir. Desi mengatakan akan melakukan evaluasi dan yakin kemungkinan besar di gerbang tersebut tidak akan ada kemacetan panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement