Senin 15 Apr 2019 15:17 WIB

Mahfud MD: Milenial Rugi Kalau tidak Memilih

Calon yang dipilih akan menentukan negara sehingga milenial harus memilih yang tepat.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD memberikan pandangannya pada Bincang Millenial bersama Mahfud MD, di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD memberikan pandangannya pada Bincang Millenial bersama Mahfud MD, di Jakarta, Senin (15/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai generasi muda atau milenial akan rugi kalau tidak menggunakan hak memilihnya pada Pemilu 2019. Ia mengatakan jangan sampai sembarangan orang menjadi perwakilan dan pemimpin masyarakat.

"Para milenial kalau tidak memilih akan rugi karena sembarangan orang akan masuk dalam legislatif sehingga kita harus pro-aktif," kata Mahfud MD dalam acara diskusi "Bincang Milenial Bersama Mahfud MD", di Jakarta, Senin (15/4).

Baca Juga

Dia menilai milenial sebagai warga negara memiliki tanggung jawab karena tidak bisa menghindari dari keputusan negara yang direpresentasikan dari orang-orang yang dipilih melalui Pemilu. Menurut dia, calon yang dipilih akan menentukan negara sehingga milenial harus memilih orang yang sesuai dengan pemikirannya.

"Memilih itu penting untuk negara. Mari memilih untuk menentukan siapa wakil dan pemimpin kita," ujarnya.

Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menilai milenial tidak bertanggung jawab ketika tidak memilih karena dianggap tidak ada yang bagus untuk dipilih. Menurut dia, kebanyakan masyarakat yang tidak mau memilih karena terlalu idealis bahwa nanti yang terpilih adalah orang tidak baik maka lebih baik memilih untuk memperkecil yang tidak baik menjadi wakil rakyat.

"Kita bersyukur punya negara yang merdeka karena bisa menentukan pemimpin kita sendiri. Tiap warga negara khususnya milenial bertanggung jawab tentukan siapa pemimpin dan wakilnya yang akan tentukan marwah negara," katanya.

Mahfud menilai saat ini muncul kesadaran politik yang meningkat dari para warga negara karena memikirkan negara bukan hanya dengan bergabung dalam partai politik namun dengan ikut memikirkan kondisi negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement