Sabtu 13 Apr 2019 19:00 WIB

PPP Yakin Kasus Romi tak Turunkan Suara Partai

PPP telah melakukan konsolidasi untuk mengatasi masalah ini.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Massa simpatisan PPP memadati Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya,  Jumat (12/4).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Massa simpatisan PPP memadati Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jumat (12/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengklaim kasus korupsi yang terjadi di tubuh partainya tak memengaruhi elektabilitas partai. Pelaksana tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa percaya diri partaimya tetap akan meraih suara maksimal pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, khususnya di Tasikmalaya.

Menurut dia, kasus korupsi yang menimpa mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy tak akan berdampak menurunkan elektabilitas partai. Ia juga tak khawatir dengan kasus tersebut membuat partainya terpuruk.

"Kami telah melakukan konsolidasi dan kami bisa menjawab itu, karena partai kami ini adalah partai yang punya segala macam mekanisme untuk menghadapi berbagai risiko yang terburuk sekalipun," kata dia di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jumat (12/4).

Ia mengatakan, partainya dapat segera memulihkan diri. Bahkan, lanjut dia, saat ini partainya telah berjalan dengan baik. Karena itu, ia menegaskan, kasus tersebut tidak akan berpengaruh, terutama di Tasikmalaya.

Suharso bahkan menargetkan banyak suara di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Ia mengatakan, paling tidak PPP dapat ada 16 kursi DPRD Kota Tasikmalaya, 12 kursi Kabupaten Tasikmalaya, satu kursi DPRD Provinsi Jawa Barat, dan dua kursi DPR RI, dari Tasikmalaya.

Menurut dia, Tasikmalaya menjadi barometer suara PPP secara nasional. Bahkan, lanjut dia, saat ini terjadi peningkatan antusiasme para kader dan caleg. "Tasik ini sangat kami unggulkan di nasional, menjadi lumbung suara PPP," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement