REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan 80 nama yang bakal menjadi calon menteri tidak hanya berasal dari partai koalisi. Ia mengatakan nama-nama tersebut juga termasuk dari nonkoalisi.
"Pak Prabowo menyampaikan kabinet ke depan, Insya Allah ke depan dari putra putri terbaik bangsa, dari partai politik pendukung dan mungkin saja dari partai bukan pendukung," ujar Juru kampanye BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria, di kantor Bawaslu RI, Kamis (11/4).
Menurut dia, Prabowo tidak akan mempermasalahkan calon menteri yang akan direkrut berasal dari parpol nonkoalisi. Asal, kata dia, memiliki integritas, kompetensi, visi dan misi yang sama dalam membawa Indonesia ke arah lebih baik.
Tak hanya itu, apabila pasangan Prabowo-Sandiaga Uno menang di pilpres, BPN juga akan membuka pintu selebar-lebarnya bagi parpol nonkoalisi untuk bergabung dalam koalisi. "Pak Prabowo adalah orang yang sangat fair, sangat bijaksana, tidak mementingkan pribadi, keluarga, kelompok, atau partai sendiri, tapi akan mengakomodir seluruh putra putri terbaik bangsa untuk bersama sama membangun bangsa," tuturnya.
Sekretaris Direktorat Hukum dan Advokasi BPN Prabowo-Sandi, Habiburokhman. (Republika)
Sekretaris Direktorat Hukum dan Advokasi BPN Prabowo-Sandi, Habiburokhman, menyatakan, nama-nama yang akan menduduki jabatan menteri belum dibicarakan. Namun, ia menjamin ke-80 nama itu akan mengisi posisi menteri.
Ketika disinggung beberapa nama yang masuk ke dalam 80 nama calon menteri, ia mengaku tidak mengetahuinya. "Sebenarnya bukan menteri, tetapi 80 putra putri terbaik bangsa. Saya enggak tahu ya (nama-namanya). Itu dewa-dewa (pengurus inti) kita yang di atas (yang tahu)," ujarnya.