REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan informasi sudah selesainya penghitungan suara pemilu di luar negeri adalah kabar bohong atau hoaks. Menurut Wiranto, masyarakat harus mengetahui bahwa proses pencoblosan di luar negeri saat ini belum selesai.
"Itu kan semua hoaks. Membikin kacau masyarakat. Jangan kacau. Masyarakat harus tahu," ujar Wiranto saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (11/4).
Wiranto menjelaskan, surat suara pemilih luar negeri baru akan dibuka dan dihitung bersamaan dengan perhitungan dalam negeri pada 17 April 2019. Dengan demikian, tidak mungkin perhitungan suara sudah dilakukan.
Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak mempercayai informasi tersebut. Ia juga mengajak semua pihak untuk meluruskan informasi keliru tersebut.
"Jangan diikuti. Itu meresahkan, sekarang kan dari KPU, Bawaslu, Pemerintah, saya sendiri juga menjelaskan bahwa perhitungan belum dimulai. Tanggal 17 nanti baru dimulai," ujar Wiranto.
Sebelumnya, beredar informasi hasil pemungutan suara WNI di luar negeri salah satunya melalui pesan aplikasi Whatsapp. Namun, Ketua KPU Arief Budiman meminta kepolisian segera menangkap pembuat dan penyebar hoaks penghitungan hasil pemilu di luar negeri.
Kabar tersebut kini telah beredar luas di media sosial. "Saya imbau itu bisa ditangkap langsung karena itu jelas tidak benar beritanya," kata Arief Budiman di kantor KPU RI di Jakarta Pusat, Rabu.
Arief mengungkapkan, penghitungan baru akan dimulai 17 April 2019 sesuai waktu setempat. Pemilu di luar negeri dilaksanakan mendahului di Indonesia yakni 8-14 April 2019.