Kamis 11 Apr 2019 12:05 WIB

Polisi Imbau Bonek tak Berangkat ke Malang

Bonek tak memaksakan diri ke Malang untuk menyaksikan leg 2 final Piala Presiden

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan mengimbau pendukung Persebaya Surabaya, Bonek Mania tak memaksakan diri berangkat ke Malang untuk menyaksikan leg 2 final Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (12/4). Terlebih, kata dia, sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak, saat Arema main di Surabaya, Aremania dilarang ke stadion. Pun sebaliknya, saat Persebaya main di Malang, Bonek tidak datang ke stadion.

"Sesuai MoU, bahwa kemarin Arema bagus, terima kasih dan tidak ada yang bergerak ke Surabaya. Dan saya minta untuk Bonek juga untuk mentaati aturan yang sudah ada, untuk tidak berangkat ke sana (Malang)" kata Luki ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (11/4).

Terkait pengamanan, Luki mengungkapkan, pada laga puncak Piala Presiden 2019 tersebut, jumlah personel yang dikerahkan akan lebih banyak ketimbang saat leg 1 final Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa (9/4). Jumlah personel yang dilibatkan ditambah lantaran rencananya, acara puncak Piala Presiden 2019 tersebut akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Yang jelas pengamanan di Malang lebih besar dari yang Surabaya kemarin karena Pak Jokowi akan hadir," ujar Luki.

Luki mengungkapkan, berdasarkan laporan dari Kapolres Malang, jumlah personel yang dilibatkan untuk penganan sebanyak 4.260 personel. Mengingat adanya kunjungan Presiden Joko Widodo, pengaman pasti ditambah dengan dilibatkannya Propam yang jumlahnya bisa mencapai 5.000 personel.

Luki juga mengimbau masyarakat untuk beraktivitas sebagaimana biasanya. Dia juga menegaskan tidak ada pelarangan kendaraan berplat L dan W untuk masuk ke Malang. "Endak ada pelarangan itu. Yang penting masyarakat aktivitas bisa seperti biasa. Nggak usah merasa takut, kita sudah menggelar seluruh kekuatan pengamanan," kata Luki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement