Rabu 10 Apr 2019 19:56 WIB

Stasiun MRT Sisingamangaraja Ganti Nama Jadi Stasiun ASEAN

Jakarta bukan hanya ibu kota Indonesia, melainkan juga sebagai ibu kota ASEAN.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
(tengah kanan ke kiri) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman Mochammad Fachir, Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jock Hoi, perwakilan delegasi ASEAN, dan jajaran PT MRT Jakarta dalam peresmian Stasiun  ASEAN, Jakarta Selatan, Rabu (10/4)
Foto: Republika/Mimi Kartika
(tengah kanan ke kiri) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman Mochammad Fachir, Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jock Hoi, perwakilan delegasi ASEAN, dan jajaran PT MRT Jakarta dalam peresmian Stasiun ASEAN, Jakarta Selatan, Rabu (10/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Sisingamangaraja resmi berganti nama menjadi Stasiun ASEAN. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Jakarta berkomitmen menjadi tuan rumah yang baik bagi masyarakat negara-negara di Asia Tenggara.

"Ini menguatkan komitmen Indonesia untuk berperan di level regional dan mengingatkan komitmen masyarakat Jakarta untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi masyarakat Asia Tenggara," ujar Anies di usai peresmian Stasiun ASEAN, Jakarta Selatan, Rabu (10/4) malam.

Ia menjelaskan, Jakarta bukan hanya ibu kota Indonesia di sisi lain juga sebagai ibu kota ASEAN. Anies mengatakan, banyak pertemuan-pertemuan antarnegara se-Asia Tenggara dilakukan di Jakarta.

"Mayoritas pertemuannya diselenggarakan di Jakarta tidak sadar bahwa ada ratusan pertemuan ASEAN yang diselenggarakan di kota ini," kata Anies.

Ia menegaskan, penamaan Stasiun ASEAN bukan kegiatan komersial. Artinya, lanjut dia, ASEAN tidak membayar. Justru hal itu mencerminkan komitmen Jakarta sebagai ibu kota ASEAN.

Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jock Hoi menambahkan, dari 1.600 pertemuan, 500 pertemuan diadakan di Jakarta. Menurut dia, MRT Jakarta bisa menjadi transportasi umum yang ideal.

"Jakarta ini kantor pusat kita (ASEAN). Kita banyak pertemuan di sini dari 1600-an, 500 pertemuan kita lakukan di Jakarta. MRT merupakan transportasi yang ideal untuk digunakan dan efektif," kata Dato Lim.

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Abdurrahman Mochammad Fachir mengatakan, penamaan Stasiun MRT ASEAN, selain sebagai citra Jakarta sebagai ibu kota. Penamaan itu juga akan memberikan nilai ekonomi untuk Jakarta.

"Ini kemudian membayangkan nanti para delegasi ASEAN itu tinggal di hotel-hotel di sepanjang jalan MRT dan menaiki MRT ketika mengadakan pertemuan di sekitaran ASEAN," tutur Fachir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement