Selasa 09 Apr 2019 18:06 WIB

Banjir Cimanuk Meluas di Hari Kedua

Keperluan logistik yang dibutuhkan para korban banjir sudah disiapkan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Luapan sungai Cimanuk merendam ribuan rumah warga di empat desa di Kabupaten Indramayu, Senin (8/4). Banjir juga membuat jalan provinsi penghubung Kecamatan Indramayu - Kecamatan Jatibarang ditutup karena terendam.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Luapan sungai Cimanuk merendam ribuan rumah warga di empat desa di Kabupaten Indramayu, Senin (8/4). Banjir juga membuat jalan provinsi penghubung Kecamatan Indramayu - Kecamatan Jatibarang ditutup karena terendam.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki hari kedua, banjir akibat luapan Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu semakin meluas, Selasa (9/4). Akses warga pun terganggu akibat genangan air yang semakin meninggi. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, banjir masih menggenangi Desa Pekandangan, Dukuh, Plumbon, Kecamatan Indramayu, dengan ketinggian bervariasi hingga sekitar satu meter di sejumlah titiknya. Banjir pun masih menggenangi jalan provinsi penghubung Kecamatan Indramayu – Kecamatan Jatibarang di desa-desa tersebut hingga jalan itu masih ditutup.

 

Baca Juga

Tak hanya itu, banjir juga meluas hingga ke ruas jalan Gatot Subroto di depan Islamic Center Simpang Lima Indramayu. Kondisi serupa di antaranya juga terlihat di Jalan Kembar, Kepandean, sejumlah sekolah di Kecamatan Sindang dan Indramayu, wilayah Paoman, dan pada sore hari air juga mulai memasuki perempatan Karangturi hingga Jalan Yos Sudarso. "Banjir terjadi di 12 desa/keluarahan di lima kecamatan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana.

 

Adapun desa/kelurahan yang mengalami banjir itu, yakni Desa Plumbon, Dukuh, Teukagung, Pekandangan, Pekandangan Jaya dan Kelurahan Lemahmekar di Kecamatan Indramayu. Selain itu, Desa Rambatan, Penganjang dan Pagirikan di Kecamatan Sindang. Ditambah lagi, Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Lohbener, Desa Waledan Kecamatan Cantigi dan Desa Pasekan Kecamatan Pasekan.

 

Di 12 desa/kelurahan itu, tercatat ada 3.276 unit rumah warga yang terendam dengan ketinggian beragam. Selain rumah, banjir juga merendam 17 buah masjid dan 12 unit sekolah. "Tidak ada korban jiwa," kata Edi.

 

Edi menyatakan, pihaknya telah menyiapkan keperluan logistik yang dibutuhkan para korban banjir. Posko pun telah disiapkan di halaman Balai Desa Plumbon sejak Senin (8/4).

 

Sementara itu, seorang warga Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, Iroh, mengatakan, ketinggian air yang merendam rumahnya masih setinggi paha orang dewasa. Menurutnya, ketinggian air itu sedikit menurun dibandingkan tadi malam yang mencapai pinggang orang dewasa. "Khawatir. Takut air datang lagi," kata Iroh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement