REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri kampanye terbuka di Yogyakarta, Senin (8/4). Dalam kesempatan itu Prabowo menyampaikan pesan kepada prajurit TNI-Polri aktif untuk bekerja sesuai dengan sumpahnya dengan berpihak kepada rakyat dan bukan memihak kepada segelintir orang yang memiliki uang banyak.
"Hei adik-adikku, kau yang ada di tentara di polisi yang masih aktif ingat, kau adakah tentara rakyat, dan kau adalah polisinya rakyat. Kau harus membela dan melindungi seluruh rakyat Indonesia, kau tidak boleh mengabdi kepada segelintir orang apalagi kau membela antek antek asing. Apalagi kau bela bela antek asing," ungkap Prabowo.
Prabowo juga mengkritik keras sistem yang dijalankan oleh pemerintah saat ini. Menurutnya, tata kelola negara saat ini jauh dari apa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa yang ingin memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, Prabowo menilai bukan hanya kekayaan negara yang dirusak, tetapi sistem hukum, sosial, politik dan keamanan juga dibuat lemah oleh pemerintah saat ini. Bahkan, imbuhnya, rakyat Indonesia saat ini banyak yang diancam untuk tidak mendukung lawan politik pemerintahan pada Pemilu yang digelar 17 April 2019 mendatang.
"Saudara saudara sekalian, Kalian masih mau gak dibohongi terus? Kalian rela nggak kekayaan kita dirampok terus? Saudara saudara sekalian pejabat pejabat kita dirusak, banyak yang rusak gubernur bupati harus melayani rakyat bukan ngancem ngancem rakyat. Bukan ngancem ngancem kepala desa," ujarnya.
Kemudian ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada rakyat Yogyakarta yang tidak takut mendukungya. Ia mengimbau kepada para pendukungnya untuk tidak takut membantu pemenangan Pabowo-Sandiaga pada 17 April mendatang.
"Terima kasih rakyat Yogyakarta, kita harus merebut keadilan, setiap insan harus merebut keadilan, 17 April jangan mau diakal-akali, jangan takut kalau ditakut takuti. Kita harus berjuang bersama mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur," ucapnya.