REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Akses jalan desa di Sidomulyo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur ambles terseret longsor akibat hujan deras yang melanda daerah itu Ahad (7/4) sore. Sebanyak tujuh keluarga diungsikan ke tempat aman. "Warga di sekitar lokasi kami imbau untuk mengungsi dulu jika turun hujan deras. Ini demi menghindari jatuhnya korban jiwa," kata Kepala Dusun Tumpakweru, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, Agus Setiawan di Tulungagung, Senin (8/4).
Kendati peristiwa pergerakan tanah ekstrem itu tidak menyebabkan korban jiwa, sedikitnya tujuh rumah rawan terdampak longsor susulan. Satu rumah milik Paid (50) bahkan hanya berjarak empat meter, persis di samping titik longsor.
Sementara tiga rumah warga lain ada di atas lokasi longsor atau di sisi seberang jalan yang amblas terseret longsor hari Ahad. "Untuk tiga rumah lagi ada di sisi seberang dan jaraknya sekitar 25 meter. Agak jauh tapi harus tetap waspada," katanya.
Longsor di Dusun Tumpakweru yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek di kaki lereng Gunung Wilis itu disebut warga terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Hujan deras yang mengguyur sepanjang siang hingga sore menyebabkan lereng tanah di bawah permukiman warga bergerak turun (amblas) hingga kedalaman 75 meter. Warga yang rumahnya dekat longsoran segera lari ke jalanan dan melihat peristiwa alam yang terjadi.
"Namanya orang desa, ada kejadian seperti itu malah berkerumun di sekitar sini (lokasi titik longsor, Red) untuk melihat apa yang sedang terjadi. Padahal saat itu warga kami imbau mencari tempat aman," kata Agus.
Belum ada tindakan dan langkah penanggulangan dilakukan pihak desa maupun pemerintah desa. Kepala Pelaksana Harian BPBD Tulungagung Soeroto menyatakan penanganan kasus longsor di Dusun Tumpakweru tidak cukup menggunakan dana taktis untuk penanganan sementara.
"Kalau kasus seperti ini solusinya harus permanen. Jangka panjang. Dan itu yang bisa menangani dari Dinas PU PR (PU dan Permukiman Rakyat). Sayang jika solusi penanganannya menggunakan dana besar namun manfaatnya hanya sementara. Mending langsung permanen saja," kata Soeroto. Untuk itu, dia telah memberi arahan kepada kepala Desa Sidomulyo untuk mengajukan permohonan pembangunan infrastruktur dan perbaikan jalan desa yang rusak akibat longsor tersebut.