Senin 08 Apr 2019 06:45 WIB

Pengurus KWPSI Diharapkan Kawal Syariat Islam di Aceh

Mereka juga diharapkan tidak tertimpa "futur".

Suasana pembukaan rapat kerja  Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).
Foto: Dok KWPSI
Suasana pembukaan rapat kerja Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) merupakan salah satu mitra strategis Pemerintah Aceh dalam kaitan pelaksanaan syariat Islam di daerah ini.  

Karena itu KWPSI diminta agar terus-menerus menginspirasi, memberi saran pendapat dan mengawal pelaksanaan syariat Islam di Aceh yang diamanahkan undang-undang kepada Pemerintah Aceh.

Hal tersebut di atas disampaikan Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny, saat membuka Rapat Kerja KWPSI Tahun 2019 di aula Kantor Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Sabtu (6/4).

Menurut Usamah,  tugas pelaksanaan syariat Islam di Aceh adalah tugas dan kewajiban  kolektif  antara Pemerintah Aceh dengan segenap kompenan masuyarakat.  “Ini adalah amal jama’i, tugas kolektif kita bersama”, tegas Usamah dalam pidato saat membuka Rakerwil seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (7/4). 

Ia mengemukakan, semua pihak di Aceh harus terus bergandengan tangan agar tugas berat ini menjadi ringan. Karena itu,  Usamah meminta KWPSI dan berbagai mitra strategis lainnya agar tidak pernah pernah jenuh melanjutkan kebaikan-kebaikan yang selama ini telah dimulai.

 “Anda dan kita semua tidak boleh jenuh dan merasa lelah di jalan dakwah, kita harus terus ber-fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan)”, pinta Usamah.

Menurut Usamah, KWPSI bukan hanya organisasi profesi tapi KWPSI juga sebuah institusi dakwah yang dinamis dan kreatif. Ia mengingatkan seluruh pegiat KWPSI agar tidak tertimpa penyakit futur, sebuah penyakit yang kerap menimpa aktivis dakwah. 

“Bila Anda selaku aktivis dakwah dilanda futur, maka segenap semangat dan kreativitas Anda akan mati serta dakwahpun akan bewrhenti”, kata Usamah.

Dalam sambutannya yang rileks itu Usamah menjelaskan,  futur adsalah suasana pasikologis yang  membuat seseorang merasa malas, enggan, dan lamban dalam melakukan kebaikan,  padahal sebelumnya orang tersebut  rajin dan bersemangat melakukannya. 

Futur adalah penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da’i, dan penuntut ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan suatu aktivitas kebaikan,” paparnya.

Pada kesempatan tersebut,  Usamah juga meminta KWPSI agar menjadi darah segar dan penyuplai energi baru yang positif konstruktif bagi Pemerintah Aceh. Hal itu sangat penting,  agar Pemerintah Aceh senantiasa memiliki spirit, energi dan daya dongkrak yang luar biasa dalam mewujudkan Aceh Hebat dalam bingkai syariat.

Kepada peserta Raker KWPSI, Usamah mengingatkan,  sebuah peristiwa besar  sering kali dimulai dari hal-hal yang kecil dan dilakukan oleh kelompok kecil. “Karena itu, KWPSI harus punya tekad dan keyakinan bahwa segenap gerakan moral yang selama ini dilakukan KWPSI  pada suatu masanya nanti akan menjadi bagian penting dari proses perubahan Aceh menjadi lebih baik,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement