REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menggelar kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (7/4). Kendaraan yang membawa rombongan kampanye itu terparkir di jalan sampai ke flyover Senayan. Dampaknya, jalan yang mengarah ke Palmerah tertutup. Hanya jalur ke Slipi maupun Semanggi yang masih bisa digunakan. Menjelang siang, kemacetan baru bisa terurai.
Terkait melubernya massa di GBK, kubu 01 ikut memberikan tanggapan. Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily berpendapat massa yang hadir tak sampai satu juta orang.
"Ah jangan terlalu berlebihan untuk menghitung jumlah yang hadir, kapasitas SUGBK itu kan tidak sampai 150.000 orang. Jangan bilang satu juta," kata Ace kepada awak media, Ahad.
Ace punya hitung-hitungan sendiri yang menjadi dasar pendapatnya. Menurut dia, kapasitas GBK setelah renovasi adalah 76.127 kursi. Jika lapangan rumput dan trek lari dipenuhi manusia, kata Ace, maka ada tambahan ruang 105 x 68 meter persegi, atau 7.140 meter persegi.
Ace menilai bila satu meter persegi bisa dijejali dua orang, maka ada 15 ribu manusia di situ. Kemudian, ditambah kapasitas trek lari 10 ribu orang, Ace yakin jumlahnya bahkan tak sampai 150 ribu.
"Kapasitas full itu 100.000 - 110.000 orang. Potong panggung, taruhlah 106.000. Melihat di luar yang relatif lengang (dibandingkan di dalam stadion), katakan ada 10 ribu orang diluar. Total 116 ribu," ujar Ace.
Menurut salah satu pendukung, Yugi Wantoro (45), sejak pukul 07.00 WIB sebagian massa ada yang memilih menonton pidato Prabowo dari layar karena kondisi GBK sudah padat. "Tadi cuma sampai pintu saja. Lihat mereka yang di dalam melalui layar," kata dia sambil menunggu rombongannya di depan Gerbang Pemuda.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
