REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menjelaskan maksud surat yang ditulis oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum kampanye akbar Prabowo Subianto di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Ia mengatakan surat SBY merupakan pesan senior agar kampanye berlangsung inklusif.
"Intinya itu pesan senior yang baik agar menjaga kampanye tetap inklusif dan terbuka bagi semua golongan masyarakat," kata Roy saat dihubungi melalui pesan singkat, Ahad (7/4).
Menurut Roy, pesan dari SBY tersebut terwujud dalam kampanye akbar Prabowo yang berlangsung hari ini. Ia mengatakan kampanye akbar itu dihadiri oleh tokoh dari berbagai lintas agama.
Ia menambahkan dalam kampanye akbar yang dihadiri massa berbaju serba putih itu juga dipanjatkan doa dari berbagai macam agama di Indonesia. "Alhamdulillah tadi ada doa juga dari berbagai agama di Indonesia. Hanya itu sekarang lagi digoreng-goreng media," kata Roy Suryo.
Prabowo menggelar kampanye akbar di Stadion GBK yang dihadiri oleh pendukungnya dari berbagai daerah. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim kampanye ini dihadiri satu juta orang.
Sebelum gelaran kampanye, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat mengungkapkan kekhawatiran kampanye tersebut akan berlangsung eksklusif. SBY berkirim surat kepada sejumlah elite Demokrat untuk mengingatkan Prabowo agar kampanye berlangsung terbuka.
"Pemilihan presiden yang segera akan dilakukan ini adalah untuk memilih pemimpin bangsa, pemimpin rakyat, pemimpin kita semua. Karenanya, sejak awal "set up"nya harus benar. Mindset kita haruslah tetap "Semua Untuk Semua" , atau "All For All", tulis SBY dalam suratnya.
SBY berharap kampanye akbar bisa mencerminkan ke-Indonesia-an dan bukan menonjolkan supremasi golongan tertentu. Sebab, Indonesia dibangun atas beragam suku, bangsa, serta agama.