Sabtu 06 Apr 2019 10:22 WIB

Jokowi Wacanakan Bulog Khusus Industri Rotan

Pemerintah akan beli rotan petani dan disimpan Bulog sampai dibeli pengrajin.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Friska Yolanda
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berbincang dengan perajin ketika mengunjungi industri rotan rumahan di Tegalwangi, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (5/4/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berbincang dengan perajin ketika mengunjungi industri rotan rumahan di Tegalwangi, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (5/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bakal merancang Bulog khusus industri rotan. Ia menilai masalah pengusaha rotan ialah sulitnya mencari bahan baku.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi industri rumahan rotan di Kabupaten Cirebon pada Jumat, (5/4). "Saya tahu problem bahan baku rotan yang tidak kontinu. Terhambatnya suplai membuat perputaran ekonomi di kalangan perajin tidak lancar. Oleh sebab itu, saya akan merancang membuat Bulog khusus rotan," katanya.

Baca Juga

Ia menyebut Bulog tersebut bakal menampung rotan dari berbagai wilayah. Kemudian, hasil itu nantinya disalurkan ke pengusaha rotan.

photo
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo berbincang dengan perajin ketika mengunjungi industri rotan rumahan di Tegalwangi, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (5/4/2019).

"Pemerintah akan membeli stok dari petani rotan di Sulawesi atau Kalimantan, lalu disimpan di Bulog rotan yang dibangun di sekitar Cirebon, lalu pengrajin tinggal membelinya. Hal ini akan kami matangkan, terutama jika saya masih dipercaya memimpin untuk periode kedua," ujarnya.

Tak hanya khusus Cirebon, Bulog rotan itu juga akan mensuplai kota-kota yang banyak memiliki pengrajin rotan, seperti Solo dan Jepara. "Paling tidak, Bulog rotan itu bisa menjadi andalan pengrajin untuk bersaing dalam hal produk dengan rotan plastik. Rotan yang alami harus harus bisa bertahan," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement