Jumat 05 Apr 2019 21:36 WIB

Kapolres Purwakarta Ajak Warga untuk tidak Golput

Golput harus diantisipasi sejak dini.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Golput
Foto: Antara
Ilustrasi Golput

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kapolres Purwakarta AKBP Matrius, mengajak warga di wilayah yang terkenal dengan Satai Marangginya ini, untuk tidak golput pada 17 April mendatang. Sebab, suara warga saat ini sangat menentukan nasib bangsa dalam lima tahun kedepan.

"Kami, bersama lembaga penyelenggara Pemilu, terus sosialisasikan kepada warga untuk tidak golput. Pada 17 April nanti, warga harus mencoblos dulu ke TPS, baru liburan. Jangan liburan dulu, nantinya tidak mencoblos," ujar Matrius, kepada Republika.co.id, Jumat (5/4).

Baca Juga

Menurut Matrius, golput ini harus diantisipasi sejak dini. Jangan sampai, jadi ancaman bagi terselenggaranya pesta demokrasi. Apalagi, di Kabupaten Purwakarta, berdasarkan survei dari LSI, ada tiga kecamatan di daerah pemilihan (Dapil) lima, yang swing voters-nya cukup tinggi.

Yaitu, Kecamatan Tegalwaru, Maniis dan Plered. Hal ini, harus diantisipasi. Jangan sampai, swing voters tersebut justru menjadi golput. Mereka harus menentukan pilihannya. Sebab, suara mereka sangat menentukan nasib bangsa ini.

Terkait dengan pengamanan, pihaknya menerjunkan 880 personel gabungan dari TNI dan Polri. Khusus untuk Polri, ada 640 anggota. Sisanya, dari TNI. Selain itu, ada 100 personel yang diperbantukan dari Brimob Polda Jabar.

Untuk TPS yang rawan, lanjut Matrius, ada dua titik. Yaitu, di Kecamatan Sukasari. Sebab, TPS tersebut tidak bisa diakses melalui jalur darat. Melainkan, harus menggunakan perahu dan menyebrangi Waduk Jatiluhur.

Serta, di Kecamatan Tegalwaru. Kedua lokasi ini, sangat rawan berdasarkan letak geografis. Jadi, di dua TPS ini perlu juga diantisipasi sejak dini.

"Kalau dari rawan konflik, saya rasa semuanya rawan. Tapi, sampai saat ini masih dalam tahap terkendali," ujar Matrius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement