REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah berupaya mencegah banjir di ibu kota. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, caranya dengan mengendalikan volume air yang masuk ke Jakarta melalui penahan seperti waduk, situ, maupun embung.
Untuk itu, ia berharap dua waduk yang sedang dibangun di Kabupaten Bogor segera rampung. "Dua di selatan sedang dalam proses penyelesaian Insya Allah bulan Desember akan selesai, di Kabupaten Bogor," ujar Anies di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (5/4).
Ia menjelaskan, pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di Bogor itu dapat menjadi solusi dari banjir di Jatipadang, Jakarta Selatan yang terjadi baru-baru ini akibat tanggul jebol. Sehingga, kata dia, volume air yang mengalir ke tanggul Jatipadang akan menurun yang berimplikasi pada daya tahan tanggul akan lebih kuat.
Selama ini, menurut Anies, limpahan air dari selatan kerap tak tertampung di Kali Pulo dan mengakibatkan tanggul di Jatipadang jebol. Ia mengatakan, perlu adanya tempat-tempat pengendali volume air yang masuk ke ibu kota.
Ia mengatakan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) sedang membahas pengendalian volume air yang masuk ke Jakarta. Salah satunya yang sudah dikerjakan ialah mengendalikan debit air di Situ Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Anies mengatakan, ketika hujan deras di ibu kota maka air akan dialihkan terlebih dahulu ke Situ Babakan. Ditambah dengan pembuatan terusan air atau sodetan antara aliran sungai tengah dan Situ Babakan yang dapat mengurangi aliran air ke Kali Pulo.
Sehingga, lanjut Anies, debit air dari arah Depok ke Jakarta bisa lebih terkendali. Menurut dia, banjir akan terus berulang jika tidak mengendalikan volume air yang masuk ke Jakarta. Sementara, pelebaran sungai tak cukup mencegah banjir.
"Kalaupun sungai itu dilebarkan selama volume air dari Depok tidak dikendalikan akan selalu muncul masalah karena problemnya bukan semata-mata soal pelebarang sungai tapi soal volume air yg tidak terkendali," kata Anies.