Jumat 05 Apr 2019 16:40 WIB

Pengamanan Pemilu akan Dilakukan Sesuai Prosedur

Polisi sudah menyiapkan skenario pengamanan pemilu.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Hari pengungutan suara hanya tinggal menghitung hari. Polres Tasikmalaya Kota juga mulai melakukan simulasi pengamanan di tempat pemungutan suara (TPS) dan pengamanan dari TPS ke PPS.

Dalam simulasi pertama, ada beberapa warga yang merasa kecewa dan marah lantaran tak boleh membawa telepon pintar ke bilik suara. Namun, saat itu petugas kepolisian langsung mengamankan dan memberikan pengertian kepada warga tersebut. Alhasil, pemungutan suara berjalan dengan lancar.

Baca Juga

Kepala Bagian Operasi Polres Tasikamala Kota Kompol Gandi Jukardi mengatakan, pemilih memang tak diperbolehkan membawa telepon pintar ke bilik suara. Namun, untuk mengantisipasi kemarahan warga pihaknya sudah menyiapkan skenario agar pemungutan suara berjalan lancar.

"Kita pasti langkah persuasif memberikan pengertian pada penyoblos," kata dia di Markas Polres Tasikmalaya Kota, Jumat (5/4).

Ia mengatakan, untuk di TPS, petugas yang pertama berhak menegur adalah KPPS. Sementara polisi hanya siap siaga ketika petugas KPPS membutuhkan bantuan langsung.

Namun, jika ada pelanggaran yang bersifat membahayakan, petugas kepolisian tak ragu untuk melakulan tindakan. "Tahap awal ditangani Linmas dulu. Kalau tidak bisa diatasi, baru KPPS memerintahkan pengamanan dari Polri," kata.

Selain melakulan simulasi di TPS, Polres Tasikmalaya Kota juga melakukan simulasi pengamanan surat suara dari TPS ke PPS. Dalam perjalanan itu, diperlihatkan ada massa yang tak puas dengan hasil perhitungan. Namun, polisi dengan sigap mengamankan massa yang mencoba mengadang petugas pengantar suara.

Gandi mengatakan, simulasi itu dilakukan agar saat haru pemungutan polisi dapat fokus dalam masalah pengamanan. "Jadi bagaimana cara berbuat dan cara bertindak anggota ketika di TPS ada permasalahan. Jadi itu sudah sesuai protap yang harus dilakukan. Personel harus sudah mengamani dan mengantisipasi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement