Jumat 05 Apr 2019 15:30 WIB

Korban Banjir Baleendah Mulai Terserang Penyakit

Rata-rata yang terserang penyakit adalah orang tua.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Warga menaikkan balita ke atas perahu untul melintasi genangan banjir luapan sungai Citarum di Kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/4/2019).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Warga menaikkan balita ke atas perahu untul melintasi genangan banjir luapan sungai Citarum di Kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan warga korban banjir di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, mengungsi di Gudang Tanggo. Pengungsi yang didominasi oleh orang tua ini mulai terserang penyakit seperti gatal-gatal, pusing, batuk dan pilek. 

Bunda Lina (45 tahun), salah seorang pengurus siaga bencana berbasis masyarakat mengungkapkan di RW 10 Kampung Cijagra sekitar terendam banjir. Ketinggian air mencapai kurang lebih antara 60 cm hingga dua meter. Banjir di Bojongsoang salah satu penyebabnya berasal dari banjir kiriman dari arah Timur yaitu Majalaya.

Baca Juga

Belasan pengungsi mengeluhkan penyakit kulit dan gatal-gatal. "Yang terendam di RW 10, 9 RT, 386 kepala keluarga. Sedangkan yang mengungsi di sini mencapai 265 jiwa. Keluhannya gatal-gatal, pusing, batuk dan pilek," ujarnya saat ditemui di Gudang Tanggo, Jumat (5/4).

Ia mengungkapkan, rata-rata yang terserang penyakit adalah orang tua. Dirinya mengatakan, pihak puskesmas sudah mendatangi posko pengungsian dan memberikan obat-obatan serta vitamin untuk gatal-gatal, batuk dan pilek.

Sementara itu, ia mengungkapkan, kebutuhan kasur sudah dikirimkan oleh BPBD Kabupaten Bandung sebanyak 30 kasur. 

Nuryanti (44) salah seorang pengungsi mengaku masuk ke posko pengungsian sejak kemarin, Kamis (4/4). Sebab rumah miliknya terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter lebih. Saat ini, dirinya bersyukur sudah mendapatkan fasilitas selimut dan kasur.

"Cuma tidak semuanya kebagian. Nasi juga belum ada. Baru ada mi instan pengganti nasi kemarin. Baru ada nasi kalau udah ngungsi tiga hari disini katanya," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement