REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin mengungkapkan penyebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) kalah pada Pilpres 2014 lalu. Menurut dia, Jokowi kalah lantaran banyak hoaks yang menyerang Jokowi.
Namun, Kiai Ma'ruf mengatakan, kini hoaks-hoaks itu sudah dibersihkan. "Dulu itu kalah karena ada provokasi, ya hoaks-hoaks, PKI, anti-Islam, antiulama. Nah sekarang ini kita bersihkan," ujar Kiai Ma'ruf menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Marzuki Mahdi, Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (5/4).
Menurut Kiai Ma'ruf, untuk membersihkan hoaks yang menyerang Jokowi tersebut dilakukan melalui forum pertemuan dan lewat panggung. Para relawan Jokowi-Ma'ruf juga terus memberikan pemahaman kepada masyarakat dari pintu ke pintu.
"Lewat rumah ke rumah, majelis-majelis, semua disampaikan. Mulailah sekarang ulama sudah banyak yang kembali, umat juga banyak yang sudah kembali. Makanya terjadilah proses pembalikan keadaan," ucap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Karena itu, dia pun yakin pada Pilpres 2019 ini dirinya dan Jokowi bisa menang di Jawa Barat. Dia bahkan menargetkan kemenangan hingga 70 persen pada saat pencoblosan 17 April mendatang. "Hari ini ada peningkatan elektablitas. Kalau Sekarang sudah draw, kita harapakan dalam beberapa hari ini akan naik sampai 70 persen," kata Mustasyar PBNU ini.
Menjelang 12 hari masa pencoblosan, Kiai Ma'ruf pun masih menyerukan kepada relawan pasangan Jokowi-Ma'ruf untuk terus kampanye pintu ke pintu dan melakukan pendekatan kepada masyarakat Jawa Barat. "Ya, door to door, man to man marking, terus melakukan pendekatan-pendekatan yang massif. Saya kira memang saatnya sekarang itu ya," jelas ulama asal Banten ini.