Kamis 04 Apr 2019 21:45 WIB

Jokowi Tanggapi Pengadangan Maruf di Madura

Jokowi menilai pengadangan itu tak sepatutnya terjadi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo mengancingkan lengan kemejanya usai menjalankan Salat Magrib berjamaah di Masjid Agung Brebes, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo mengancingkan lengan kemejanya usai menjalankan Salat Magrib berjamaah di Masjid Agung Brebes, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Calon Presiden (Capres) Joko Widodo menanggapi pengadangan yang dialami oleh pasangannya, Ma'ruf Amin saat kampanye di Madura, Provinsi Jawa Timur, baru-baru ini. Menurutnya, penolakan itu tak sepatutnya terjadi.

"Ya ada cawapres yang datang ke sebuah provinsi ditolak, jangan lah," kata Jokowi usai kampanye di Brebes, Jawa Tengah pada Kamis (4/4).

Baca Juga

Capres nomor urut 01 itu menyatakan Pilpres 2019 merupakan bagian dari pesta demokrasi. Sehingga ia merasa perbedaan sikap politik dalam pemilu semestinya disikapi bijak.

"Memang inilah pentingnya sebuah kematangan. Sebuah kedewasaan kita semua para politikus, masyarakat, agar dilihat itu, oh inilah kematangan kita dalam berdemokrasi loh," ucapnya.

Politisi PDIP itu mengingatkan supaya pemilu tidak menjadi alat pemecah rakyat. Ia mengimbau rakyat wajib hidup rukun karena merupakan satu bangsa.

"Jangan sampai beda pilihan di Pilpres, terus antar tetangga enggak saling ngomong, antar kampung enggak saling bicara, jangan ya," ujarnya.

Sebelumnya, kampanye Ma'ruf di Desa Jambringin, Madura guna berziarah ke makam salah satu keluarga dihadang pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.  kegiatan ziarah yang telah direncanakan akhirnya urung dilakukan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement