REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Calon Presiden (Capres) Joko Widodo menanggapi pengadangan yang dialami oleh pasangannya, Ma'ruf Amin saat kampanye di Madura, Provinsi Jawa Timur, baru-baru ini. Menurutnya, penolakan itu tak sepatutnya terjadi.
"Ya ada cawapres yang datang ke sebuah provinsi ditolak, jangan lah," kata Jokowi usai kampanye di Brebes, Jawa Tengah pada Kamis (4/4).
Capres nomor urut 01 itu menyatakan Pilpres 2019 merupakan bagian dari pesta demokrasi. Sehingga ia merasa perbedaan sikap politik dalam pemilu semestinya disikapi bijak.
"Memang inilah pentingnya sebuah kematangan. Sebuah kedewasaan kita semua para politikus, masyarakat, agar dilihat itu, oh inilah kematangan kita dalam berdemokrasi loh," ucapnya.
Politisi PDIP itu mengingatkan supaya pemilu tidak menjadi alat pemecah rakyat. Ia mengimbau rakyat wajib hidup rukun karena merupakan satu bangsa.
"Jangan sampai beda pilihan di Pilpres, terus antar tetangga enggak saling ngomong, antar kampung enggak saling bicara, jangan ya," ujarnya.
Sebelumnya, kampanye Ma'ruf di Desa Jambringin, Madura guna berziarah ke makam salah satu keluarga dihadang pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. kegiatan ziarah yang telah direncanakan akhirnya urung dilakukan.