Kamis 04 Apr 2019 17:23 WIB

Mesin Tiket Otomatis di 13 Stasiun MRT dalam Perbaikan

Mesin tapping kartu uang elektronik di stasiun MRT sudah berfungsi baik.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah penumpang mengantre untuk mendapatkan kartu single trip MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang mengantre untuk mendapatkan kartu single trip MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Sekretaris PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan, tidak semua mesin tiket otomatis di setiap stasiun MRT diaktifkan. Mesin tiket otomatis tersebut masih dalam tahap perbaikan untuk mengoptimalkan fungsinya.

"Rata-rata permasalahan yang sedang diperbaiki dalam tiket mesin ini seperti, memasukkan uang untuk beli tiket dan mengeluarkan uang kembalian,” ujarnya pada Republika.co.id, Kamis (4/4).

Baca Juga

Terdapat 80 mesin tiket otomatis yang saat ini masih dalam perbaikan. Mesin yang diperbaiki ini terdapat merata di semua stasiun.

Setiap stasiun MRT memiliki jumlah mesin tiket otomatis yang berbeda-beda. Jika di stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) memiliki empat mesin tiket otomatis, stasiun MRT Fatmawati menyediakan enam mesin tiket otomatis.

Di sisi lain, mesin tapping kartu uang elektronik dan kartu jelajah single trip juga bermasalah sehingga membuat para penumpang mengantre panjang untuk masuk dan keluar stasiun MRT. Namun, PT MRT mengklaim mesin tapping ini sudah berfungsi lebih baik.

"Memang ada beberapa kartu yang sudah lama. Jadi, tidak bisa di tap di mesin tapping kartu,” ucapnya.

Penyebab lain mesin tapping kartu uang elektronik yang bermasalah adalah banyaknya penumpang yang tidak tap out kartu saat sudah sampai di tempat tujuan. Maka dari itu, lanjutnya, warga harus sudah merencanakan untuk pergi dan turun di stasiun yang diinginkan.

"Misalnya, dari Lebak Bulus ke Bundaran HI. Kalau mau ke Lebak Bulus lagi, tap out terlebih dahulu kartunya di HI, baru setelah itu masuk kembali menuju Lebak Bulus,” ujarnya.

Menurut dia, naik MRT tidak bisa sembarangan karena tarif di setiap stasiun berbeda-beda. Kamaluddin pun mengimbau pada semua warga untuk merencanakan tempat tujuan yang ingin dikunjungi.

Kamaluddin berharap mesin tiket otomatis bisa secepatnya digunakan oleh warga agar tidak terjadi lagi penumpukan penumpang di loket yang sudah disediakan. "Mesin tiket otomatis lagi nunggu hasil pengujian hari ini karena masih diuji. Sedangkan, untuk mesin tapping kartu, saat ini kami menyediakan counter bank jadi penumpang bisa top up kartu walaupun belum ada ATM,” ucapnya.

Salah satu penumpang yang mengantre di stasiun MRT HI, Sri Adelia (50 tahun), mengatakan, tidak praktis jika saat naik MRT harus tap out kartu terlebih dahulu. "Ya, kalau pulang-pergi (PP) langsung saja. Ini satu kali perjalanan keluar terus antre dulu, menunggu lagi buat masuk apalagi jika antrean panjang, capek jadinya,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement