Kamis 04 Apr 2019 15:48 WIB

Jokowi Targetkan Dukungan 80 Persen di Banyumas

Jokowi meminta para pendukungnya meluruskan berita-berita hoaks.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Muhammad Hafil
Foto udara Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan orasi politik saat kampanye terbuka di GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2019).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Foto udara Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan orasi politik saat kampanye terbuka di GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Calon presiden pejawat Joko Widodo menargetkan perolehan suara sebanyak 80 persen di Kabupaten Banyumas. ''Tahun 2014 lalu, saya mendapat dukungan 64 persen di Banyumas. Pada tahun 2019 ini, saya ingin menang 80 persen. Bagaimana? Setuju?,'' tanya Jokowi saat menghadiri kampanye akbar di GOR Satria Purwokerto, Kamis (4/4).

Pertanyaan Jokowi tersebut, langsung mendapat jawaban ''Setuju'', dari ribuan warga masyarakat yang hadir dalam kampanye tersebut. Mendapat jawaban tersebut, Jokowi menyambung, pada 17 April 2019 sore setelah pencoblosan berlangsung, maka akan langsung menelpon ke Banyumas untuk menyakan prosentase kemenangannya.

Baca Juga

Jokowi melakukan kampanye di Banyumas dengan didampingi isteri, Iriana, dan sejumlah tokoh pendukungnya. Antara lain, Ketua TKN Erick Thohir, Pramono Anung yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, Puan Maharani yang juga menjabat sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), dan Ketua Umum Perindo Hari Tanusoedibjo. Selain itu, juga tampak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan sejumlah pengurus partai PDIP Banyumas.

Ribuan pendukung Capres 01 hadir di lokasi kampanye sejak pukul 07.30, sedangkan Jokowi hadir di lokasi kampanye sekitar pukul 09.00. Sebelum memasuki arena kampanye di halaman Kompleks GOR, massa pendukunng Jokowi tetap diwajibkan menjalani pemeriksaan dengan menggunakan 4 unit pintu metal detektor di pintu masuk GOR.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan pendukungnya bahwa pelaksanaan pemilu hanya tinggal 2 minggu lagi. Untuk itu, dia meminta pendukungnya untuk tidak terpengaruh berita bohong atau hoaks, fitnah dan hasutan. Bahkan pendukungnya, juga harus ikut aktif merespon dan meluruskan berita bohong.

Dia mengaku, saat ini ada tiga kabar hoaks yang beredar mengenai dirinya. Antara lain, bila terpilih lagi menjadi Presiden maka dia akan menghapus mata pelajaran pendidikan agama di sekolah-sekolah, akan mengizinkan perkawinan sejenis, dan akan melarang adzan.

Jokowi menegaskan, semua isu yang dihembuskan tersebut merupakan berita bohong.  ''Cawapres yang mendampingi saya saja pak Maruf Amin, yang juga menjabat sebagai Ketua MUI. Ya tidak mungkin saya melakukan ketiga hal itu,'' katanya.

Untuk itu, dia meminta agar para pendukungnya untuk ikut meluruskan, jika ada kabar-kabar hoaks seperti itu. ''Tolong diluruskan dan dijelaskan,'' katanya.

 

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengenalkan tiga kartu yang akan diterapkan dalam masa pemerintahan periode mendatang. Ketiga kartu tersebut terdiri dari kartu prakerja, kartu KIP Kuliah, dan Kartu Sembako Murah. 

Dengan kartu prakerja, maka lulusan SMK dan SMA akan mendapat pelatihan-pelatihan kerja hingga bisa masuk dunia kerja. Bahkan sebelum mendapat kerja, akan mendapat insentif dari pemerintah.

Sedangkan dengan kartu KIP Kuliah, mahasiswa miskin bisa mendapat kesempatan kuliah di perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Sedangkan dengan kartu sembako murah, warga bisa membeli sembako seperti beras, gula dan minyak goreng dengan mendapat diskon. Namun Jokowi menyatakan, semua kebijakan tersebut akan diterapkan tahun 2020.

Di akhir kampanyenya, Jokowi  mengajak pendukungnya agarr pada hari H nanti datang ke TPS dengan mengenakan baju putih, karena yang akan dicoblos berbaju putih. Usai kampanye, Jokowi dan isterianya, Iriana, memperagakan pencoblosan surat suara bergambar dirinya dan Cawapres Ma'ruf Amin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement