Kamis 04 Apr 2019 09:39 WIB

Yusril Beberkan Chat HRS yang Ragukan Keislaman Prabowo

Beredar percakapan WA antara Yusril dan Habib Rizieq Shibab.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra
Foto: Republika TV/Surya Dinata Irawan
Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra membeberkan isi percakapannya dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS). Dalam percakapan via layanan pesan singkat Whatsapp (WA) tu, Rizieq meragukan keislaman Prabowo Subianto.

"Itu tulisan Rizieq sendiri dalam WA yang jejak digitalnya bisa dijadikan bukti yang sangat sulit untuk dibantah,” kata Yusril dalam pesan singkat kepada Republika pada Kamis (4/4).

Baca Juga

Dalam tangkapan layar percakapan Yusril dan HRS yang diterima Republika langsung dari Ketum PBB itu, tertulis mulanya Yusril menyampaikan niatnya untuk bersilaturahmi kepada HRS lantaran hendak melaksanakan umrah.  Dalam perbincangan selanjutnya, Yusril memaparkan posisi PBB dalam gelaran pilpres.

Dalam chat tersebut, Yusril menyatakan, dirinya tak yakin Prabowo dan Sandi berada dibarisan pembela Islam. Pemahaman Prabowo pun dinilai sangat minim.

Habib Rizieq pun membalas chat tersebut di mana HRS mengatakan posisi dilematis. Sebab, menurut HRS umat ingin ganti presiden. Di lain sisi, Prabowo sebagai capres alternatif tak didampingi ulama. Dalam pesan itu, HRS menyebutkan dirinya meragukan keislaman Prabowo.

"Dukungan ijtima' untuk PS harus berdampingan cawapres ulama justru karena kita tahu PS lemah tentang Islam dan lingkarannya pun masih banyak yang “Islamphobia”. Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan Politik Islam yang disebutnya sebagai “Politik Integritas” beraroma SARA, dan ini sebab kandasnya cawapres ulama,” tulis HRS dalam chat tersebut.

photo
Percakapan WA antara Yusril dan Habib Rizieq Shihab

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement