REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Jatah kursi menteri belum menjadi urgensi bagi Partai Demokrat. Partai politik (parpol) ini masih berfokus pada ikhtiar politiknya menuju Pemilu 17 April 2019 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, dalam keterangan pers di Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/4) kemarin.
Penrnyataan AHY, sapaan akrab Agus Harimurti Yudhoyono ini sekaligus menanggapi apa yang disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo perihal ‘bag- bagi’ jatah menteri jika Prabowo Subianto unggul dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti.
Menurut AHY, Partai Demokrat belum merasa menjadikan itu (jatah menteri) sebagai urgensi. Karena yang harus diperjuangkan terlebih dahulu adalah segala permasalahan rakyat.
“Terutama yang dihadapi saudara- saudara kita di seluruh tanah air, hari ini dan lima tahun mendatang,” ungkapnya.
Karena, jelas putra sulung Presiden RI ke-6 ini-- itu menjadi ikhtiar dan perjuangan politik Partai Demokrat sampai dengan 17 April 2019 nanti.
Partai Demokrat, lanjutnya, lebih ingin memahami apa yang diharapkan rakyat, yang sekaligus juga menjadi keinginan Partai Demokrat untuk menghadirkan solusi melalui ‘14 Prioritas Demokrat untuk Rakyat’.
Bahkan dalam kunjungannya di kabupaten Demak, AHY hanya mengamini yang baik- baik terkait dengan namanya yang disebut- sebut bakal mendapatkan ‘jatah’ menteri di Kabinet Prabowo- Sandi.
Karena ia masih fokus untuk menyukseskan Pemilu bagi Partai Demokrat. “Saya ingin benar- benar fokus untuk menyukseskan Partai Demokrat dengan baik, di hajat Pemilu serentak nanti,” kata AHY.