REPUBLIKA.CO.ID, SORONG— Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo meminta tidak ada pihak yang menakut-nakuti rakyat dalam pesta demokrasi.
Pernyataan ini disampaikan Jokowi menanggapi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais. Dalam Apel Siaga Umat 313, Ahad (31/3), Amien yang juga Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu menyerukan mencegah kecurangan pemilu. Ia bahkan mengancam akan menggerakkan massa (people power) bila terjadi kecurangan.
"Jangan menekan dengan menakut-nakuti rakyat, menakut-nakuti pemerintah. Semua ada mekanismenya," kata Joko Widodo seusai menghadiri kampanye di gedung Aimas Convention Centre, Sorong, Papua Barat, Senin (1/4) malam.
Jokowi menegaskan, semua ada undang-undangnya, ada aturan hukumnya. Bila dianggap atau mendengar laporan ada kecurangan, dia mempersilakan lapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Jika terdapat indikasi unsur pidana, Jokowi juga mempersilakan lapor ke polisi karena mekanismenya memang demikian.
“Kan ada mekanismenya. Pemilunya saja belum, kok sudah teriak seperti itu. Ini demokrasi, harusnya senang, gembira, jangan menakut-nakuti orang yang sedang gembira,” kata Jokowi.