REPUBLIKA.CO.ID, Wawancara Faldo Maldini, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga
Kemenkominfo menyampaikan peningkatan berita hoaks menjelang Pemilu 2019. Bagaimana BPN menyikapi kondisi tersebut?
Kami (pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) korban hoaks. Kami dibilang khilafah. Mereka bilang, cuma mereka yang Pancasila, kami enggak Pancasila. Kami ini korban.
Korban hoaks dari siapa?
Loh, yang mengatakan kami pro khilafah siapa? Yang mengatakan kami kelompok radikalisme siapa? Ada juga yang menuduh kami wahabi, pendukung radikalisme. Itu kan mereka.
Sudahlah. Kita sudahi saja tuduh-tuduhan ini. Ayo kita berkampanye yang baik. Masa kita mau menang jadi pemimpin masih mainan recehan-recehan seperti itu.
Kalau 02 menilai tuduhan-tuduhan itu sebagai hoaks, apakah memengaruhi tingkat keterpilihan Prabowo-Sandi?
Seharusnya hoaks itu menjadi musuh kita bersama, bukan hanya musuh salah satu kandidat calon presiden dan calon wakil presiden. Kan kita punya instrumen untuk mengatasi hoaks-hoaks dan fitnah-fitnah ini. Masalahnya, instrumen itu bagian dari mereka. Malah instrumen itu juga yang malah ikut-ikut membuat hoaks terhadap kami.
Kelompok pasangan 01 juga merasa menjadi korban hoaks. Itu bagaimana?
Yang pasti, tidak ada dari kami menerima atau memberikan arahan agar hoaks-hoaks dan fitnah-fitnah itu dilawan dengan cara yang sama. Enggak sempatlah bagi kami melawan hoaks dengan hoaks juga.
Lihat saja kampanye kami. Tidak ada satu momen pun dari Pak Probowo atau Pak Sandi yang mengarahkan pada tuduhan-tuduhan kepada calon yang lain. Di kampanye, Pak Prabowo ataupun Pak Sandi hanya menyampaikan cita-cita bersama masyarakat Indonesia untuk menjadi bangsa yang adil dan makmur.
Lalu, apa yang dilakukan pendukung 02 untuk menjawab hoaks dan tuduhan-tuduhan itu?
Kalau saya, sering klarifikasi langsung kepada teman-teman dari 01, apakah benar menyampaikan informasi ini-itu. Tetapi, kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi di bawah (pendukung akar rumput), di medsos, atau di media-media (komunikasi) lainnya.
Yang ditakutkan ada kesengajaan dari pihak ketiga supaya 01 dan 02 ini memang tidak boleh akur, bagaimana pendapat Anda?
Itulah. Seharusnya instrumen supaya hoaks ini tidak lagi terjadi bisa bekerja secara profesional dan baik, adil untuk semua. Tetapi, coba bayangkan, berapa laporan kami (ke kepolisian) soal fitnah dan tuduhan yang menyerang terhadap Pak Prabowo-Sandi. Apakah diproses secara hukum? Kan tidak. Yang diproses malah sebaliknya.
Apakah 02 percaya dengan penyebaran hoaks terhadap lawan politik dapat menurunkan keterpilihan rakyat terhadap rival politik saat ini?
Tidak. Kami ingin menang dengan cara-cara yang baik. Kami ingin menang lewat kampanye-kampanye yang keren. Kami tidak punya waktu turun kampanye cuma untuk melawan hoaks dengan hoaks. Habis waktu untuk itu. (ed: fitriyan zamzami)