Senin 01 Apr 2019 16:12 WIB

Wali Kota Sukabumi Minta Warga Kontrol Ucapan dan Jari

Hal ini dilakukan agar jalannya pemilu berjalan dengan aman, lancar, dan tertib.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Pasangan Wali Kota Sukabumi terpilih, Achmad Fahmi (kiri) dan Andri Setiawan Hamami memberikan keterangan pada wartawan usai menghadiri rapat pleno terbuka penetapan Pilkada 2018 di sekretariat KPU Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (26/7).
Foto: Antara/Budiyanto
Pasangan Wali Kota Sukabumi terpilih, Achmad Fahmi (kiri) dan Andri Setiawan Hamami memberikan keterangan pada wartawan usai menghadiri rapat pleno terbuka penetapan Pilkada 2018 di sekretariat KPU Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Mendekati pemilu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meminta masyarakat untuk mengontrol ucapan maupun jari dalam membagikan sesuatu di media sosial (medsos). Hal ini dilakukan agar jalannya pemilu berjalan dengan aman, lancar, dan tertib.

‘’Sebentar lagi atau tepatnya 16 hari lagi akan dilangsungkan pemilu pada 17 April 2019 mendatang,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam upacara peringatan hari jadi Kota Sukabumi ke-105 di Lapangan Merdeka Sukabumi, Senin (1/4).

Pemilu kali ini mungkin merupakan pemilu terbesar di dunia karena selain memilih presiden dan wakil presiden, bangsa Indonesia juga akan memilih wakilnya di DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Oleh karena itu kata Fahmi, pemkot mengajak seluruh masyarakat Kota Sukabumi untuk dapat menyukseskan penyelenggaraan pemilu. Saat ini hingga 13 April 2019 nanti masih berlangsung masa kampanye terbuka.

Fahmi menerangkan, pada masa kampanye biasanya selalu ditandai dengan peningkatan suhu politik. Namun ia meyakini bahwa masyarakat Sukabumi adalah masyarakat yang cerdas serta mencintai kotanya yang dapat menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban Kota Sukabumi.

Dinamika pemilu dewasa ini ungkap Fahmi  ditandai dengan riuh rendahnya kampanye pemilu melalui media sosial berbasis internet. Oleh karena it warga dituntut selain mampu dalam mengontrol ucapan juga diminta untuk mengontrol jari tangan dalam membagikan berbagai informasi yang belum diketahui kebenarannya.

‘’Berbagai informasi politik sedapat mungkin harus dicarikan dulu kebenarannya dan disampaikan secara proporsional, tidak berlebihan, tidak bersifat menyerang, tidak menyebarkan fitnah dan hoax,’’ cetus Fahmi. Sebabnya kegaduhan di jagat internet tersebut bila tidak dikelola dengan baik tentunya berpotensi untuk memecah belah persatuan bangsa.

Fahmi menuturkan, dengan semangat kekeluargaan, dan kegembiraan selayaknya pemilu dirayakan sebagai suatu pesta demokrasi. Sehingga pemilu akan berjalan dengan aman, tertib dan lancar.

Dalam kesempatan itu Fahmi mengajak kepada seluruh warga Kota Sukabumi yang sudah mempunyai hak pilih agar pada 17 April 2019 nanti menyalurkan hak pilihnya sesuai dengan keyakinan politik dan nuraninya masing-masing. Hal ini untuk mendukung suksesnya pemilu mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement