REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Wakil Presiden KH Maruf Amin mengatakan pihaknya siap merangkul rival Pilpres 2019 jika nanti keluar sebagai pemenang. Hal itu diutarakan oleh Maruf saat berkampanye di Pamekasan, Jawa Timur, Senin (1/4).
"Kalau nanti kami istilahnya menang, akan kita rangkul semua," kata Maruf, Senin.
Menurut Kiai Maruf, merangkul pihak lain itu penting untuk mengutuhkan lagi sebagai bangsa. Menjaga kerukunan serta persatuan dan kesatuan, kata dia, merupakan amanat undang-undang dan Pancasila sila Persatuan Indonesia.
"Itu harus kedepankan. Efek pilpres akan kita hilangkan dan sehingga kita bangun bersama-sama dan itu amanat," kata dia.
Pilpres, kata dia, hanya persaingan dan siapapun sesama bangsa tidak boleh bermusuhan. Dia mengatakan ajang pilpres memang mencari kemenangan dan setiap pihak pasti ingin berjaya. Tetapi dalam kontestasi itu tidak boleh mengobarkan permusuhan, perpecahan dan perseteruan.
"Saya di dalam pidato-pidato saya juga begitu. Pilpres itu bukan perang, pilpres itu kontestasi, mencari pemimpin yang terbaik, visioner. Karena itu, kita tetap bersahabat."
KH Maruf Amin sempat diisukan sakit, namun hari ini dia membuktikan dalam keadaan sehat dengan melakukan kampanye di beberapa titik di Pulau Madura. Maruf hari ini dijadwalkan mengunjungi Pondok Pesantren Mathlabul Ulum di Sumenep dan berkampanye terbuka di Lapangan Ahmad Yani di Sumenep.
Agenda kemudian diteruskan dengan ziarah dan haul makam Kyai Suhro di Pamekasan. Koordinator Media Tim Kampanye Nasional Monang Sinaga saat ditemui mengaku kaget dengan kabar tokoh Nahdlatul Ulama itu dikabarkan sakit.
"Kami sungguh kaget diinformasikan Abah Kiai Maruf dilarikan ke rumah sakit. Itu jelas-jelas hoaks. Keterlaluan," kata dia.
"Perjalanan hari ini dari bandara ke Sumenep dan Pamekasan sekitar empat jam. Dan Abah fit, sehat dan siap berkampanye dan silaturahim dengan berbagai pihak," katanya.