REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Lombok Barat (Lobar), I Made Arthadana, mengatakan akses untuk air bersih layak konsumsi di Lombok Barat masih jauh dari angka nasional. Akses air bersih layak konsumsi di Lombok Barat baru mencapai 59 persen.
Akses warga terhadap air bersih secara nasional mencapai sekitar 72 persen dan ditargetkan menjadi 77 persen pada 2019. "Di Kabupaten Lombok Barat, akses untuk air bersih layak konsumsi baru mencapai 59 persen. Masih jauh dari capaian nasional yang 72 persen," ujar Made di Lombok Barat, Ahad (31/3).
Made menambahkan Dinas PUTR bersama PDAM Giri Menang, terus memfasilitasi pembangunan air bersih berbasis jaringan sambil terus menggerakkan program konservasi dan restorasi sungai. "Pada 1980-an, kita masih punya 357 titik lokasi mata air. Penelitian kita pada 2015, tinggal 72 yang tersisa," kata Made.
Made melanjutkan, pengelolaan air harus lengkap mulai dari hulu, tengah, hilirnya, di mana masalah hulunya adalah mempertahankan sumber air, penataan, dan hilirnya itu masalah pemanfaatan air.
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan Lombok Barat akan memiliki sumber baku air. Tahun ini mereka akan membangun Bendungan Meninting sebagai salah satu proyek strategis nasional. Fauzan menyampaikan, bendungan ini bisa menjadi sumber air, baik untuk irigasi maupun sumber air bersih yang layak konsumsi.
"Melihat daya tampung bendungan tersebut, wilayah Kecamatan Lembar ke utara akan aman. Kita akan masih punya pekerjaan rumah itu Lembar ke selatan," kata Fauzan.