REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menanggapi capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut Joko Widodo menerima laporan "asal bapak senang" (ABS) soal pertahanan Indonesia. Hasto menyatakan capres pejawat Jokowi memiliki upaya khusus guna memastikan status laporan bersifat ABS atau tidak.
Hasto menekankan Jokowi sering mengecek laporan ke lapangan. Hal itu berlaku pada laporan dari pejabat kementerian atau militer.
"Sehingga karena itulah Pak Jokowi mengatasi ABS dengan cara sederhana, yaitu kunjungan ke lapangan bertemu dengan rakyat, membuka pintu kepemimpinan untuk rakyat. Itu cara mengatasi adanya ABS," katanya pada wartawan (31/3).
Hasto menganggap malah Prabowo yang trauma dengan laporan ABS ketika menjabat sebagai perwira militer. Ia mengingatkan rezim Soeharto di saat Prabowo menjabat Komandan Kopassus tumbang dengan aksi masyarakat.
"Kita melihat apa yang disampaikan Pak Prabowo beliau sebenarnya memiliki trauma masa lalu. Karena kita lihat tahun 1997 justru banyak laporan-laporan ABS yang ditujukan kepada Pak Harto sampai kemudian muncul kekuatan reformasi itu sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo menuding Jokowi memperoleh laporan yang tidak tepat mengenai kondisi pertahanan di Indonesia. Tudingannya diutarakan dalam debat Pilpres 2019 ronde keempat baru-baru ini.