REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform slow content, Greatmind.id, media yang berisi pemikiran para publik figur tentang pikiran, ide, aspirasi dan advokasi diluncurkan Sabtu kemarin. Saat ini, terdapat kebutuhan untuk media berkualitas di tengah maraknya 'junk food' fast content yang beredar.
Ide unik ini muncul dari pemikiran yang kemudian menjadi pendiri Greatmind yakni Ben Soebiakto dan didukung dewan editor yang dipimpin oleh David Irianto, Gupta Sitorus, dan Primo Rizky.
"Kami mencari kontributor yang memiliki pemikiran, advokasi dan kisah inspiratif yang kuat untuk dapat dibagikan ke pembaca," kata Gupta Sitorus dalam siaran persnya, Ahad (31/3).
Dia mengungkap, sejauh ini sudah lebih dari 250 artikel dari 100 kontributor yang terdiri dari para Key Opinion Leader (KOL) di tiap bidangnya. Para kontributor ini akan mengisi rubrikasi Self, Circle & Society yang merupakan tiga pilar yang diangkat Greatmind sebagai sudut pandang yang diambil untuk menuangkan berbagai pemikiran dalam medium tulisan dan video.
Selebihnya, Greatmind ingin memberikan pengaruh pada pembacanya. "Kami ingin memberi pengaruh positif pada pembaca. Entah membuka perspektif mereka akan hal baru, menyikapi secara bijak naik turunnya hidup, atau sekedar mampu membuat pembaca merasa nyaman dan bersyukur akan diri mereka sendiri," kata Ben Soebiakto.
David Irianto menambahkan saat ini belum banyak media sejenis Greatmind di Indonesia. "Oleh karenanya kami bersyukur akan respon positif yang diterima. Setiap hari kami menerima sejumlah DM Instagram yang berisi screenshot artikel artikel kami di website yang ditandatangani atau dikutip pembaca. Banyak pembaca menantikan kami menerbitkan buku - dan itulah yang kami lakukan. Pada event launching ini, kami juga merilis buku pertama kami yang merupakan kompilasi sejumlah artikel terpilih dari website," paparnya.
Greatmind juga mempunyai media sosial yang digarap secara apik. "Setiap artikel Greatmind akan kami tampilkan di Instagram kami. Namun, karena adanya perbedaan behavior antara membaca di web dan di instagram, tentu terdapat penyesuaian yang dilakukan. Seperti hanya menampilkan kutipan atau inti sari artikel di instagram untuk dapat lebih mudah disampaikan ke pembaca secara cepat," tutup Primo Rizky.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
