REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengomentari penampilan calon presiden (capres) Prabowo Subianto di debat keempat Sabtu (30/3) malam tadi. Menurutnya, sikap tegas yang ditunjukan Prabowo adalah untuk menunjukan bahwa masyarakat tidak boleh meremehkan bangsa Indonesia dipermalukan oleh negara lain.
"Pak Prabowo ingin mengingatkan ini bukan suatu hal yang perlu ditertawakan. Tapi yang perlu kita pikirkan bersama dan saya beruntung tadi Pak Prabowo, the real Prabowo menunjukan bahwa ini menjadi kerisauan kita, bukan untuk bahan tertawaan," kata Sandiaga ditemui usai nonton bareng (nobar) di Rumah Siap Kerja, Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta.
Sandiaga menegaskan bahwa masalah kedaulatan, kehormatan bangsa dan persoalan kedigdayaan bangsa harus dipertahankan. Bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang disegani dan dihormati.
"Kalau kita nggak dihormati dan disegani, kita ditertawakan. Ini hal yang serius. Sesuatu hal ini adalah sesuatu hal yang serius, dan kita perlu sama-sama. Dan pak Jokowi ini sendiri tidak ketawa karena ini dianggap sangat serius," ujarnya.
Justru ia merasa aneh lantaran undangan yang hadir dalam debat yang justru yang tertawa. Ia pun mengimbau kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak lagi terlalu mengundang orang dalam debat.
"Saya selalu bilang batasi 50, kenapa? Saya ingin kekonyolan itu nggak terulang lagi. Masa bangsa kita mengetawai sebuah subjek yang menurut saya sangat serius itu masalah kehormatan bangsa kita," ucap wakil gubenur DKI Jakarta itu.