Sabtu 30 Mar 2019 21:47 WIB

Indonesia Butuh Pemimpin Berani

Pemimpin juga harus mempunyai hati yang baik.

Mantan menteri perdagangan Muhammad Lutfi (tengah) dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (kanan) menjadi pembicara diskusi tentang 'Pemimpin yang Berprestasi'.
Mantan menteri perdagangan Muhammad Lutfi (tengah) dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (kanan) menjadi pembicara diskusi tentang 'Pemimpin yang Berprestasi'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia membutuhkan pemimpin yang tepat di era disruption sekarang ini agar bisa tetap melaju. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani seperti yang dimiliki Presiden Joko Widodo.

"Kita butuh pemimpin yang berani," ujar Emil tegas saat berdiskusi tentang 'Pemimpin yang Berprestasi' di Jakarta, Sabtu 30 Maret 2019. Emil tampil sebagai pembicara bersama mantan menteri perdagangan Muhammad Lutfi.

Selain berani, mantan bupati Trenggalek, Jawa Timur, ini mengatakan Indonesia juga membutuhkan pemimpin dengan mental eksekutor. Terlebih, pembangunan infrastruktur yang pesat saat ini bukanlah pekerjaan mandor. "Eksekutor yang bagus adalah yang berpengalaman," kata Emil.

Lima tahun ke depan, Emil melihat persoalan sumber daya manusia (SDM) perlu dibenahi. Diperlukan pecut yang lebih keras untuk menggerakkan semua elemen bangsa ini untuk maju. "Revolusi belum selesai," ucap dia menegaskan.

Emil menilai Presiden Jokowi merupakan sosok yang ikhlas. Dari pengalaman yang dirasakannya langsung, Jokowi dinilai tidak memikirkan wibawa, yang terpenting tujuan tercapai. "Sikap ini bisa menghilangkan hambatan," katanya.

Sementara Lutfi menyebutkan beberapa karakter yang wajib dimiliki pemimpin Indonesia. Presiden harus memiliki sikap kepemimpinan dengan memberikan contoh langsung seperti yang diperlihatkan Presiden Jokowi selama ini. "Pemimpin juga mesti memiliki sikap bersih," ujarnya.

Tak hanya itu, Lutfi menyebutkan karakter lainnya yakni pemimpin harus mempunyai hati yang baik. Karena tanpa hati yang baik, tidak akan bisa tercapai keadilan. "Saya pilih Jokowi karena beliau pandai, tanggap, bersih dan mempunyai hati yang baik," tuturnya.

Sosok Jokowi, ujar Lutfi, juga memiliki determinasi tinggi untuk menyelesaikan persoalan. Tak hanya itu, Jokowi juga mengetahui detail sehingga dianggap mampu menjadi pilot dengan presisi tinggi. "Tahu data, angka dan mau eksekusi," tegas Lutfi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement