Jumat 29 Mar 2019 15:54 WIB

950 Warga Ramai-Ramai Bersihkan Keraton Solo

Ritual bersih keraton dilakukan untuk upacara peringatan penobatan raja di Solo.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Indira Rezkisari
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Foto: Wikipedia
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 950 warga bergotong-royong membersihkan kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Jumat (29/3). Bersih-bersih tersebut untuk mempersiapkan acara Tingalan Jumenengan ke-15 Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XIII, pada Senin (1/4) pagi.

Acara bersih-bersih diawali dengan pertunjukan Tari Gugur Gunung. Dilanjutkan apel yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selanjutnya penyematan ikat kepala dan sapu oleh Gubernur kepada perwakilan peserta sebagai tanda simbolis memulai kegiatan bersih-bersih.

Baca Juga

Selanjutnya, peserta dibagi menjadi enam kelompok untuk membersihkan area Keraton di beberapa titik. Talang-talang pada bangunan Keraton dibersihkan oleh petugas PMI. Pohon-pohon di depan Kori Kamandungan dipangkas sehingga terlihat rapi. Kaca-kaca dilap serta bagian yang ditumbuhi tanaman dibersihkan semua.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Mochamad Effendi, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, serta Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Dalam sambutannya, Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Dipo Kusumo, menyatakan keluarga Keraton Solo mengucapkan terima kasih karena pada 1 April 2019 nanti ada acara Tingalan Jumenengan atau upacara peringatan penobatan Raja. Persiapan sudah dilakukan mencakup latihan tari Bedoyo Ketawang. Selain itu, akan ada pemberian gelar kepada abdi dalem dan mitra.

"Di hari ini bersih-bersih Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, ini yang sangat terlihat jika ada keguyuban atau semangat dan spirit gotong royong yang sudah lama dilakukan. Ini membuktikan bahwa gotong royong baik sekali. Dengan harapan semoga semua bisa terlaksana dengan baik, sehingga acara pada 1 April bisa terlaksana," jelasnya dengan bahasa Jawa Krama Inggil.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyatakan, dulu setiap kali akan digekar Tingalan Jumenengan ada namanya bersih Dalem Keraton. Bentuknya kerja bakti massal.

"Nah sekarang kita mulai hari ini kita bersih-bersih massal supaya besok itu siapa yang menjadi Wali Kota setiap tahun ada kegiatan seperti ini," terang Wali Kota.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, mengatakan semangat gotong royong yang luar biasa ditunjukkan tidak hanya dari Keraton tapi juga dari Jawa Tengah dan dari Indonesia. Pemprov Jawa Tengah dan Pemkot Kota Solo mendukung penuh agar Keraton Solo menjadi sesuatu yang semuanya ikut bertanggung jawab di dalamnya. Ganjar menyatakan, Gubernur, Pangdam dan Kapolda ikut menyambut Tinggalan Dalem Jumenengan yang ke-15 Raja SISKS Paku Buwana XIII.

"Kegiatan ini bagian dari upaya mewujudkan lingkungan kawasan Keraton Solo yang bersih. Kita harapkan kinclong setelah ini, dan kinclong nya itu tidak hanya lahir tapi batin juga," ujar Ganjar.

Apalagi, lanjutnya, Keraton Solo merupakan bagian dari sejarah kebudayaan sekaligus objek wisata. Ada sejarah perjuangan yang sangat panjang dari seluruh yang ada di dalamnya. Karenanya, dia meminta agar semuanya menjaga Keraton dengan baik. Harapannya, masyarakat akan berbondong-bondong datang ke Keraton. Peneliti juga akan datang ke Keraton sebagai pusat kebudayaan. Sehingga akan tampil lagi aktivitas-aktivitas di Keraton.

"Tentu saja di dalam resik-resik nanti kita akan mencoba mendorong menjaga tidak hanya kondisi bangunan, tidak hanya aktivitas yang akan ada, maka Pemerintah dengan sepenuh hati dengan sekuat tenaga apa yang bisa kita lakukan kita akan bantu, kita akan kembalikan kejayaan Keraton bersama-sama dan ini milik kita bersama," papar Ganjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement