Jumat 29 Mar 2019 13:34 WIB

Kota Bandung Raih Lima Penghargaan

Penghargaan tersebut merupakan apresiasi atas inovasi program kehumasan

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Bandung Oded M Danial
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Oded M Danial

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah kota Bandung menorehkan prestasi. Kali ini Bagian Humas Setda Kota Bandung yang menyabet lima penghargaan sekaligus pada ajang Public Relations Indonesia Award (PRIA) 2019. Penghargaan tersebut merupakan apresiasi atas inovasi berbagai produk maupun program kehumasan di Pemerintah Kota Bandung.

Seperti disebutkam dalam rilis, kelima kategori penghargaan tersebut yaitu e-Magazine Halo.BDG Edisi Spesial (bronze winner sub kategori pemerintah daerah), Media Sosial (bronze winner sub kategori pemerintah daerah), Annual Report 2018 (bronze winner sub kategori pemerintah daerah), Program GPR “Bandung Menjawab” (silver winner), dan Pemerintah Kota Terpopuler di Media.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengemukakan, posisi Humas sangat penting dalam mengelola sebuah organisasi apalagi pemerintahan daerah. Di era industri 4.0 yang sudah serba teknologi canggih, menjadi sebuah keniscayaan untuk meningkatkan  komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.

"Penghargaan bukan segalanya. Ini adalah bagian dari apresiasi pihak lain kepada kita. Harapannya menjadi sebuah spirit agar dapat meningkatkan kinerjanya semakin baik terutama dari fungsi kehumasan," katanya pada  puncak acara PRIA 2019 di Trans Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Kamis (28/3) malam.

Menurut orang nomor satu di kota kembang itu, insan Humas harus membuka diri untuk berkolaborasi dengan siapapun agar dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan publik. Humas harus memperkuat soliditas internal dan membentuk the winning team agar segala tantangan bisa terlewati dengan mudah.

"Terpenting adalah bagaimana dapat berkomunikasi dengan mengusung prinsip ‘caina herang laukna beunang’ atau pesan tersampaikan tapi tanpa membuat gaduh," tutur Oded.

Sementara itu, CEO sekaligus Founder Majalah PR Indonesia, Asmono Wikan menjelaskan, posisi Humas saat ini bukan lagi urusan remeh temen melainkan fungsi strategis. Ada tanggung jawab besar yang diampu insan kehumasan untuk mengelola kemampuannya dalam membangun kebesaran martabat bangsa.

"Menurut hasil kajian PR Indonesia, tidak lebih dari 30.000 praktisi Humas di Indonesia. Dengan jumlah ini, tentu sangat tidak mudah untuk sampai pada posisi strategis. Makanya kami butuh para pemimpin di pemerintahan maupun korporasi agar Humas sampai pada posisi itu," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement