Kamis 28 Mar 2019 23:28 WIB

Inspektorat Kabupaten Bandung Dibobol Maling

Kerugian dari peristiwa tersebut mencapai kurang lebih Rp 15 juta.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
 Kantor inspektorat Kabupaten Bandung yang dibobol maling, Kamis (28/3).  Terdapat bercak-bercak darah di lantai kantor tersebut yang berasal dari  darah pencuri.
Foto: Dok Istimewa
Kantor inspektorat Kabupaten Bandung yang dibobol maling, Kamis (28/3). Terdapat bercak-bercak darah di lantai kantor tersebut yang berasal dari darah pencuri.

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG- Kantor inspektorat Kabupaten Bandung yang berada di komplek pemerintah Kabupaten Bandung dibobol maling, Kamis (28/3) dini hari. Akibatnya, dua unit proyektor milik kantor raib dibawa maling. Dengan kerugian mencapai kurang lebih Rp 15 juta.

Kapolsek Soreang, Kompol Yana mengungkapkan pihak Inafis Polres Bandung telah memeriksa di lokasi kejadian. Kemudian ditemukan ceceran darah yang berada di kaca yang rusak dibobol.

"Pelaku masuk melalu kaca dengan cara memecah kaca (menggunakan tangan)," ujarnya, Kamis (28/3). Ia mengungkapkan, berdasarkan rekaman dari CCTV, diketahui aksi pencurian dilakukan lebih dari dua orang.

Menurutnya, pihaknya akan terus mendalami jumlah pelaku yang mencuri. Dirinya pun mengungkapkan jika kasus pencurian tersebut merupakan kriminal murni dan tidak ada data yang hilang disana.

"Barang bukti milik pelaku yang diamankan kepolisian yaitu pisau kecil seperti belati atau badik," katanya.

Sementara itu, Kepala Inspektorat Kabupaten Bandung Yayan Subarna mengatakan, dua unit proyektor diambil maling. Sementara berkas dan data-data yang berada di kantor aman. Ia mengatakan, aksi pencurian terekam CCTV dan diketahui pelaku tiga orang dengan membawa senjata tajam.

Ia mengatakan tiap satu jam sekali petugas Satpol PP Kabupaten Bandung melakukan patroli rutin di komplek pemkab Bandung. Namun untuk kali ini luput dari pengawasan. Dengan kejadian tersebut pihaknya akan melakukan peningkatan keamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement