Kamis 28 Mar 2019 19:17 WIB

Penanganan Makam Raja Mataram Perlu Perhatikan Drainase

Penanganan longsor di makam raja Mataram tak cukup ditutupi terpal

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Christiyaningsih
Terpal yang dipasang menutupi makam raja-raja di Kecamatan  Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, Ahad (24/3). Pemasangan terpal dimaksudkan  menghindari longsor susulan dari bekas longsoran yang terjadi pekan lalu.
Foto: Dok BPBD
Terpal yang dipasang menutupi makam raja-raja di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, Ahad (24/3). Pemasangan terpal dimaksudkan menghindari longsor susulan dari bekas longsoran yang terjadi pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kondisi Makam Raja Mataram di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, yang alami longsor beberapa pekan lalu memang telah ditutupi terpal. Namun penanganan ditekankan agar tidak sekadar itu.

Pakar Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Wahyu Wilopo mengatakan secara prinsip penanganan memang tidak sekadar pemasangan terpal. Ia mengingatkan terpal hanya untuk menutup potensi longsor susulan. "Tidak cuma pemasangan terpal, pemasangan terpal itu cuma biar air tidak meresap di sekitaran titik yang mengalami longsor kemarin," kata Wahyu kepada Republika, Kamis (28/3).

Ia menekankan penanganan longsor di Makam Raja Mataram harus mulai dipikirkan untuk mengalihkan saluran drainase di sana. Utamanya, di titik-titik yang memang biasanya menjadi aliran air.

Wahyu menilai air yang biasanya mengalir ke titik-titik yang alami longsoran kemarin harus dicarikan alternatif buangan. Artinya, air yang ada harus bisa dibuang ke tempat lain. Menurut Wahyu, langkah itu memang harus dilakukan demi memaksimalkan pemasangan terpal yang sudah dilakukan. Sebab, jika tidak maka pemasangan terpal akan percuma dan longsor bisa kembali terjadi. "Kalau yang dari atas tidak masuk karena sudah ditutupi terpal tapi yang bawah masih masuk kan jadi sama saja," ujar Wahyu.

Sebelumnya, pemasangan terpal memang telah dilakukan BPBD di Makam Raja Mataram. Pemasangan itu dilaksanakan demi menghindari longsor susulan dari tanah-tanah yang sudah ringkih akibat longsor.

Salah satu lokasi pemasangan terpal merupakan makam almarhum Hamengku Buwono IX. Pemasangan dilaksanakan TRC BPBD DIY, Save Rescue, PMI Bantul, SAR DIY, KSB Wukirsari, dibantu mitra-mitra BPBD. Kepala BPBD DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan pemasangan dimulai dengan merapikan pasangan terpal yang di sisi timur dan di sisi barat longsoran dilanjutkan penjahitan terpal.

Setelah selesai dijahit, terpal yang ada di ladang depan makam HB IX dipasang dan dirapikan. Setelah itu, terpal lembar keempat dijahit agar bisa diselesaikan dan langsung bisa digunakan. Itu dilakukan untuk menutup bagian terbawah longsoran dengan terpal ukuran 20x30 meter. Disiapkan pula material tanah atau pasir untuk karung-karung pemberat terpal agar tidak kabur.

"Untuk mencegah aliran air masuk ke longsoran eksistem maksimal direncanakan akan dibuat saluran dari parkir timur makam baru, agar tidak masuk longsoran sekarang dan tidak memicu longsor susulan," kata Biwara, Ahad (24/3). Pemasangan dilaksanakan hingga 18.00 WIB. Selain itu, dibuat drainase darurat dari area terpal ke sungai-sungai terdekat yang akan dilaksanakan Dinas PU ESDM DIY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement