REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Usaha rakyat memang sudah seharusnya didukung dan dibantu serta diberikan ruang seluas-luasnya oleh pemerintah. Sebab keberadaan usaha rakyat ini sangatlah krusial karena bisa menopang ekonomi nasional.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendukung dan meningkatkan usaha rakyat adalah dengan menaikkan sumber pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Rp 123 Triliun menjadi Rp 140 Triliun di tahun 2019 ini.
Seperti diketahui, sendiri merupakan layanan kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh pemerintah melalui perbankan kepada UMKM koperasi. Menanggapi hal ini, Ketua Koperasi Bersama Jaya, Yusuf Nababan mengapresiasi pemerintah yang menaikkan anggaran KUR menjadi Rp 140 Triliun.
Menurutnya, pemerintah telah menyadari bahwa UMKM koperasi dapat menanggulangi kemiskinan di berbagai daerah.
“Dengan penambahan anggaran KUR maka para pelaku UMKM koperasi bisa mendapat dana segar untuk mengembangkan usahanya dan menciptakan lapangan pekerjaan serta mengentaskan kemiskinan,” kata Yusuf dalam diskusi di Hotel Jayakarta, Jakarta Pusat, dalam siaran persnya. Kamis (28/3).
Yusuf pun berharap, Dana KUR sebesar Rp 14 Triliun tersebut bisa disalurkan ke UMKM atau koperasi-koperasi, khususnya di koperasi yang dipimpinnya yakni Koperasi Bersama Jaya.
Menurutnya, saat ini Koperasi Bersama Jaya memiliki sekitar 300 anggota yang masih membutuhkan permodalan dari KUR untuk mengembangkan usahanya. Yusuf pun mengatakan, Koperasi Bersama Jaya siap jika ditunjuk pemerintah dalam menyalurkan dana Kur kepada seluruh anggotanya.
“Kami memiliki sekitar 300 anggota. Mereka semua mengharapkan bantuan permodalan. Kami harap pemerintah bisa menyalurkan dana KUR untuk mereka semua. Kita bersedia untuk mensukseskan penyalur dana KUR pemerintah,” kata Yusuf.
Tak hanya itu, Yusuf bersama Koperasi Bersama Jaya juga siap menjadi lembaga pemantau penyaluran dana KUR agar dapat tepat sasaran. “Kita juga siap jika menjadi lembaga pengontrol agar dana KUR tepat sasaran dan tidak ada penyelewengan,” katanya.