Kamis 28 Mar 2019 16:13 WIB

Ombudsman DIY Beri Lima Saran Pengelolaan Sampah

Sampah di DIY menumpuk akibat penutupan TPST Piyungan oleh warga

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Esthi Maharani
Suasana di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DIY pada Kamis (19/4). Pengelolaan TPST yang belum optimal dipersoalkan oleh masyarakat sekitar karena aroma tak sedak kian pekat dan meluas.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Suasana di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DIY pada Kamis (19/4). Pengelolaan TPST yang belum optimal dipersoalkan oleh masyarakat sekitar karena aroma tak sedak kian pekat dan meluas.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penutupan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, menjadikan sampah menumpuk di sebagian wilayah DI Yogyakarta. Apalagi penutupan sudah terjadi sejak sejak Ahad (24/3).

Lembaga Ombudsman DIY pun menyarankan berbagai pembenahan atas masalah ini. Komisioner Ombudsman DIY, Fajar Wahyu Kurniawan menyarankan lima poin untuk menangani masalah sampah di Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul maupun Sleman.

Pertama, mengolah sampah menjadi energi. Poin ini yang paling direkomendasikan kepada Pemda DIY selaku pihak yang bertanggungjawab atas pengelolaan TPST Piyungan ini.

"Dilakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah. Rumusan atas kajian dari Mochamad Saymsiro, Warek 1 Universitas Janabadra," kata Fajar di LO DIY, Yogyakarta, Kamis (28/3).

Kedua, mengolah sampah menggunakan mesin hidrotermal. Pengolahan ini menggunakan teknik, di mana sampah dimasukkan pada reaktor dengan suhu bertekanan tinggi.

"Nantinya, sampah akan hancur dan cairannya bisa dijadikan pupuk dan sisa sampah bisa untuk bahan bakar," jelasnya.

Ketiga, pengolahan sampah dengan pembriketan dan biomasa yang berasal dari limbah hewan atau tumbuhan. Keempat yakni pengolahan sampah dengan cara pirolisis sampah ban.

"Ini untuk bahan bakar minyak alternatif bagi industri kecil dan menengah," katanya.

Kelima, pengolahan sampah dengan cara pirolisi sampah plastik. Yang mana, dengan mendaur ulang kembali sampah plastik karena sulit terurai.

"Selain didaur ulang menjadi produdkd plastik, bisa juga dijadikan bahan bakar," tambahnya.

Seluruh usulan ini akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak terkait lainnya baik dari pemerintah maupun akademisi. Hal ini tentunya untuk mencari jalan keluar yang lebih baik dan permanen dalam menangani sampah yang sudah menumpuk tersebut.

"Minggu depan kami akan bertemu dengan tim yang konsen dengan sampah ini. Ini untuk merumuskan penanganan yang lebih baik untuk kemaslahatan warga DIY," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement