Kamis 28 Mar 2019 00:17 WIB

Sejumlah Instansi Komitmen Lestarikan Satwa Liar di Bali

Penandatangan kerja sama dilakukan bekerja sama dengan Kemenkes?

Pelepasan tukik atau anak penyu di tempat pelestarian penyu Pondok Jaga Tegal Sereh di Pantai Sindangkerta, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (25/3). (Republika/Edi Yusuf)
Pelepasan tukik atau anak penyu di tempat pelestarian penyu Pondok Jaga Tegal Sereh di Pantai Sindangkerta, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (25/3). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sejumlah instansi melakukan penandatanganan pernyataan bersama antara penegak hukum dan instansi terkait tentang komitmen dan peran serta bersama dalam melakukan upaya pelestarian tumbuhan dan satwa liar di wilayah Provinsi Bali. "Penandatanganan pernyataan bersama ini kami lakukan bersamaan dengan kegiatan pelepasliaran 18 ekor Penyu Hijau (Chelonia mydas) hasil sitaan di Buleleng dan Gianyar beberapa waktu yang lalu," ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Budhy Kurniawan, di Pantai Kuta, Badung, Rabu (17/3).

Dalam penandatanganan pernyataan itu, pihak-pihak yang dilibatkan di antaranya adalah, Pemprov Bali, Polda Bali, Kejaksaan Tinggi Bali, Lanal Denpasar, Pangkalan PSDKP Benoa, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar. Juga ada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, serta Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Denpasar.

Baca Juga

Ia menjelaskan, semua jenis penyu selalu memiiki peran di ekosistem itu. Ia menerangkan peran penting penyu diantaranya untuk menjaga ekosistem biota laut, mengontrol distribusi spons, memangsa ubur-ubur, mendistribusikan nutrisi dan mendukung kehidupan biota atau mahluk lainnya. The World Conservation Union (IUCN) telah menyatakan penyu Laut masuk dalam Red List of Threatened Species. Atau daftar merah spesies yang terancam dengan kategori,: katanya.

Ia menambahkan penyu sebenarnya memiliki fertilitas yang tinggi. Banyak produksi telur dalam sekali musim bertelur. Penyu dapat menghasilkan antara 200 hingga 250 telur. Namun, angka kematian yang juga sangat tinggi.Bahkan pendapat ahli mengatakan, dari 1.000 tukik yang menetas, diperkirakan hanya satu ekor yang dapat bertahan hingga dewasa," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement