REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Realisasi luas tambah tanam padi di Sumatra Utara (Sumut) periode Oktober 2018-Maret 2019 baru mencapai 82,08 persen akibat adanya pergeseran tanam bahan pokok itu di Kabupaten Deliserdang dan Serdangbedagai. Angka itu setara dengan 463.294 hektare.

"Pergeseran tanam padi di Kabupaten Serdangbedagai dan Deliserdang terjadi karena dampak perbaikan saluran irigasi Sei Ular,' ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Azhar Harahap di Medan, Rabu seusai pembukaan Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Percepatan Tanaman Padi, Jagung dan Kedelai.

Menurut dia, target tambah tanam di Oktober 2018-Maret 2019 seluas 564.716 hektare. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, terus berupaya meningkatkan produksi padi untuk mencapai swasembada dan bahkan surplus beras.

Pada 2019, sasaran tanam padi di Sumut seluas 1,15 juta hektar dengan produksi padi sebesar 5,85 juta ton. Mengenai ancaman musim kemarau, menurut Azhar, sistem pompanisasi telah diterapkan dengan menggunakan air yang bersumber dari sumur bor.

Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengharapkan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura bisa mengajak petani agar tidak hanya sekadar bertani. Petani diharapkan bisa semakin cerdas agar pendapatan lebih banyak sehingga kesejahteraan meningkat.

"Jangan sampai petani menjual lahannya karena bukan hanya menyulitkan petani karena tidak bisa bertani lagi, tetapi juga mengancam penurunan produksi hasil bahan pokok," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika