REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menyoroti aspek hubungan internasional dalam debat Capres ronde ke-4 pada Sabtu (30/3) nanti. Capres Jokowi dipandang punya kelebihan sekaligus kekurangan yang rawan diserang oleh lawannya pada aspek itu.
Jubir Milenial TKN, Deny Giovanno menyebut dari sejumlah tema pada debat keempat, yang paling signifkan ialah hubungan internasional. Sebab Jokowi punya kelebihan dengan sejumlah prestasi. Salah satunya terpilih sebagai anggota dewan keamanan tidak tetap PBB. Sebaliknya, Jokowi dianggap lemah di aspek hubungan internasional karena jarang tampil di hadapan publik dunia.
"Mungkin yang banyak dibahas di bidang hubungan internasional, prestasi banyak saat terpilih jadi anggota dewan keamanan tidak tetap PBB. Tapi dikritik jarang tampil di internasional ya pasti kami sadari," katanya dalam diskusi oleh Parameter Politik Indonesia pada Rabu (27/3).
Giovanno merasa penyebab jarang munculnya Jokowi di pentas dunia karena memilih fokus mengurus dalam negeri. Alhasil, dalam pertemuan di markas PBB baru-baru ini, Jokowi malah mengutus Wapres Jusuf Kalla.
"Itu pilihan urus domestik atau ke luar negeri. Sudah ada antisipasi. Mungkin ada urusan domestik yang mesti diselesaikan," ujarnya.
Terlepas dari itu, Giovanno menganggap Jokowi bakal memaparkan semua pencapaiannya pada debat nanti. Sebab pencapaian itulah yang menjadi keunggulan pejawat.
"Sejauh ini tentang kebijakan petahana, pertahanan, keamanan dan luar negeri sudah dijalankan, apa kita sampaikan besok apa yang sudah dilakukan dan gimana ke depan perkuat lagi prestasi," ucapnya.
Giovanno mengklaim tak ada kejutan dari Capres 01 sepanjang debat berlangsung.
"Yang spesial dan berbeda ya sama saja seperti debat kemarin," sebutnya.
Diketahui, dalam debat Capres ke-4 nanti temanya yaitu pemerintahan, pertahanan, keamanan, ideologi dan hubungan internasional.